Sudah Salurkan Rp 579 Juta, AS Siap Tambah Bantuan untuk Korban Gempa Lombok

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengatakan, pemerintah AS siap memberikan bantuan tambahan demi meringankan dampak kerugian gempa Lombok.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Agu 2018, 16:26 WIB
Umat muslim usai melaksanakan salat Jumat di sebuah ladang di dekat tempat penampungan sementara setelah gempa di Pemenang, Lombok (10/8). Jumlah Korban tewas akibat gempa dahsyat 6,9 SR di pulau Lombok melonjak di atas 300 orang. (AFP Photo/Adek Berry)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengatakan bahwa pemerintah AS siap memberikan bantuan tambahan kepada pemerintah RI demi meringankan dampak kerugian gempa Lombok.

Bencana yang terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018 itu --beserta ratusan lindu susulannya-- telah menyebabkan lebih dari 200 orang tewas, ribuan lainnya terluka, dan merusak berbagai bangunan serta infrastruktur di sejumlah lokasi.

Menurut Dubes Donovan saat bertemu dengan sejumlah media di Jakarta (10/8/2018), pemerintah AS, melalui kedutaannya di Jakarta saat ini "telah memberikan bantuan untuk terdampak gempa Lombok melalui program-program bantuan tanggap bencana Amerika di Indonesia."

Melanjutkan komentar tersebut, Donovan mengatakan bahwa pemerintah AS "siap memberikan bantuan tambahan, apabila pemerintah Indonesia membutuhkannya ... Saya telah menotifikasi pemerintah Indonesia untuk mengabari kami, jika sekiranya mereka membutuhkan (bantuan) lebih."

Sang duta besar menambahkan, saat ini, bantuan yang disalurkan oleh AS untuk terdampak gempa Lombok berupa suplai barang-barang mendasar "dengan total nilai sekitar US$ 40.000 (Rp 579 juta), dalam bentuk selimut, kantung tidur, terpal dan pelbagai benda berfungsi serupa."

"Selama ini, tim tanggap bencana kami juga telah memberikan pengembangan kapasitas kepada otoritas tanggap bencana Indonesia untuk mempelajari bersama penanganan situasi-situasi seperti itu."

Amerika Serikat, lanjut Donovan, juga telah bekerja sama dengan Indonesia dalam hal pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan kebencanaan sejak lama.

"Jadi bentuk-bentuk bantuan seperti itu, yang tak bisa dihitung dengan nominal mata uang, telah banyak kami berikan kepada Indonesia."

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Donovan juga menyampaikan "rasa bela sungkawa yang mendalam" terhadap komunitas terdampak gempa Lombok dan pemerintah Indonesia.

 

Simak video pilihan berikut:


Bantuan Negara Sahabat

Petugas medis militer mengobati seorang anak laki-laki yang mengalami cedera akibat gempa Lombok di rumah sakit darurat di Kayangan, Rabu (8/8). BPBD Lombok Utara mencatat data sementara jumlah korban jiwa mencapai 347 orang. (AP/Fauzy Chaniago)

Selain Amerika Serikat, negara sahabat seperti Korea Selatan, China, dan Australia telah berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada pemerintah serta otoritas Indonesia demi meringankan dampak kerugian gempa Lombok.

Hari ini, pemerintah Korea Selatan memberikan dana miliaran rupiah kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu korban gempa Lombok.

"Saya mewakili pemerintah Korea Selatan, ingin menyampaikan bantuan dana darurat kepada PMI sebesar US$ 500 ribu atau setara dengan Rp 7,2 miliar kepada PMI," ujar Dubes Kim Chang-beo saat menyampaikan sambutannya di Markas Pusat PMI di Jakarta, Jumat 10 Agustus pagi waktu setempat.

Penyerahan bantuan secara simbolis ini diberikan kepada Plh. Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Ginandjar Kartasasmita.

"Ini adalah bantuan terbesar yang diberikan oleh satu sumber kepada PMI terkait gempa Lombok," ujar Ginandjar.

Sementara itu, lewat kantor perwakilan di Jakarta, Kedutaan Besar China juga memberikan bantuan dana kemanusiaan terkait gempa Lombok, berupa sumbangan dari Palang Merah China kepada PMI senilai US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 1,4 miliar.

"Bantuan dana ini diberikan oleh Palang Merah China kepada PMI. Tak hanya itu kami dari Kedubes China juga memberikan bantuan lain berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh warga di lokasi penampungan," jelas Dubes Xiao Qian.

"Bantuan barang-barang itu berupa 2.000 buah kain terpal, 2.000 buah matras dan 5.000 buah selimut untuk PMI. Di samping itu kami juga menyumbang kebutuhan lain seperti obat-obatan dan peralatan bayi," tambahnya.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, "Kami telah memberikan Palang Merah Indonesia akses kepada berbagai suplai kemanusiaan, seperti tenda, air, makanan dan kebutuhan mendasar lain, dan memastikan agar mereka yang terdampak mendapatkan layanan penting itu," ujarnya pada 6 Agustus 2018.

Bishop juga mengatakan bahwa Australia "telah bersiap dan bersedia memberikan bantuan lebih lanjut, jika dibutuhkan," untuk membantu korban gempa Lombok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya