Diam-Diam Ratu Elizabeth Lakukan Ini Saat Peti Jenazah Putri Diana Melintas

Dalam upacara pemakaman Putri Diana turut hadir Ratu Elizabeth II, sang mertua. Sebelum upacara pemakaman berlangsung, ada kontroversi yang terjadi. Publik marah dengan respon istana yang lambat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Agu 2018, 21:00 WIB
Pangeran William dan Harry saat mengiringi peti jenazah ibunya, Putri Diana. (AP)

Liputan6.com, London - Upacara pemakaman Putri Diana digelar pada 6 September 1997, enam hari setelah kematiannya yang tragis di Terowongan Pont de l'Alma di Paris, Prancis.

Sekitar 2,5 miliar warga dunia menyaksikan prosesi pemakaman Lady Di, ikut menangis saat menyaksikan dua putranya yang masih belia berjalan tenang di belakang peti mati sang ibu.

Seperti dikutip dari MarieClaire.com, Jumat (10/8/2018), puncak dari prosesi pemakaman digelar di Westminster Abbey. Kala itu peti mati Princess of Wales yang ditutup bendera kerajaan digotong delapan perwira dari kesatuan Welsh Guard. Salah satunya adalah Phil Bartlett.

Bukan hanya para perwira, dua putranya yaitu Pangeran William dan Harry pun juga turut menghantarkan jasad sang ibu ke tempat peristirahatan terakhir.

Dalam upacara pemakaman itu turut hadir Ratu Elizabeth II, sang mertua.

Sebelum upacara pemakaman berlangsung, ada kontroversi yang terjadi. Kala itu bendera di Istana Buckingham tak segera dikibarkan setengah tiang saat kabar duka kematian Putri Diana tersebar di Inggris. Anehnya lagi, keluarga kerajaan lebih memilih "mengurung diri" di Balmoral, Skotlandia, sementara tubuh kaku Princess of Wales sudah berada di London.

Saat kecurigaan warga mengarah pada sang ratu, mantan sekretaris pers untuk Elizabeth II, Charles Anson mengungkapkan mengapa ibu dari Pangeran Charles itu melakukan hal tersebut.

"Itu tidak mudah bagi ratu," ujar Charles Anson.

"Ia melakukan hal itu untuk kebaikan cucu-cucunya yang membutuhkan perlindungan dari pemberitaan," tambahnya.

Sementara itu seorang fotografer yang hadir di pemakaman Putri Diana yaitu Mark Stewart, memberi kesaksian soal gestur Ratu Elizabeth II yang ia tampilkan secara diam-diam.

Rupanya, Ratu Elizabeth II turut memberikan penghormatan kecil pada Putri Diana.

"Saya melihat Ratu Elizabeth II dan anggota kerajaan lain keluar dari istana dan berdiri di sisi jalan. Saya menerobos kerumunan demi melihat ekspresinya," ujar Mark Stewart.

"Saya membidiknya dengan kamera. Yang saya lihat adalah sang ratu menundukkan kepalanya ke peti mati saat jasad Putri Diana melewatinya. Itu menunjukkan bahwa ia adalah yang terbaik dari ratu-ratu lain," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Istana Mendapat Perlawanan dari Publik

Pangeran Philip, Pangeran William, Earl Spencer, Pangeran Harry dan Pangeran Charles berjalan di luar Biara Westminster selama upacara pemakaman Putri Diana (AFP)

Respons istana yang dinilai lambat oleh publik terhadap kematian Putri Diana mendapat perlawanan dari publik. Mereka heran dengan tindakan istana yang terkesan dingin.

Tak hanya rakyat yang bertanya-tanya, apa yang terjadi pada hari itu juga membuat putra sulung Diana, William heran bukan kepalang.

"Kenapa kita semua di sini, ketika ibu ada di London?" tanya William muda kepada sang ayah, Pangeran Charles kala itu, seperti dikutip dari buku The Day Diana Died, karya Christopher Andersen.

Prasangka pun bermunculan terhadap keluarga ningrat dari Wangsa Windsor itu, terutama diarahkan ke Ratu Elizabeth II yang dinilai terlalu 'dingin' saat mantan menantunya, ibu dari dua cucu pewaris takhta Inggris, meninggal dunia.

Belakangan, terungkap sebuah surat yang ditulis oleh Sang Ratu, enam hari setelah kematian Diana.

Seperti dikutip dari ABC News, surat itu ditujukan kepada Lady Henriette Abel Smith, asisten Sang Ratu.

Surat yang ditulis oleh istri Pangeran Philip itu berisi curahan hatinya, serta menggambarkan emosi yang dirasakan keluarga kerajaan Inggris akibat kematian Diana akibat kecelakaan tragis di Paris pada 31 Agustus 2017.

 


Isi Surat Ratu Elizabeth II

Seorang wanita berpose dekat memorabilia Putri Diana di luar Istana Kensington, London, Selasa (29/8). Pernak-pernik serta bunga didedikasikan khusus untuk sang putri yang meninggal akibat kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 (AP Photo/Alastair Grant)

"Sangat menyedihkan, kematiannya merupakan kehilangan yang besar bagi negara," tulis Elizabeth II dalam suratnya.

"Reaksi publik terkait kematiannya dan upacara yang diselenggarakan telah menyatukan dan menginspirasi semua orang di dunia. William dan Harry juga sangat tegar. Saya sangat bangga pada mereka."

Surat itu juga menguak derita yang dirasakan oleh Ratu Elizabeth beserta cucunya --William dan Harry-- kala menghadapi terpaan kabar miring seputar meninggalnya Diana.

Apalagi, kala itu, sang ratu dikritik oleh banyak pihak, ketika ia lebih memilih untuk bertahan di Kastil Balmoral, Skotlandia, ketimbang segera kembali ke Inggris.

Padahal, William dan Harry yang terpukul dengan kematian sang ibu, sangat ingin bertemu dengan perempuan yang melahirkan mereka -- meski hanya berupa jasad tak bernyawa.

Publik menilai bahwa sang ratu dengan sengaja 'mengekang' para cucunya agar tidak menghadiri upacara persemayaman Diana di Westminster, London.

Khalayak juga mengkritik Elizabeth II karena dianggap membatasi keluarga kerajaan untuk ikut serta dalam upacara duka yang digelar publik untuk Lady Di di London.

"Saat ini, emosi semua anggota keluarga kerajaan bercampur aduk, kami tengah mengalami pengalaman yang sangat buruk," jelas orang nomor satu dalam Monarki Inggris itu dalam surat yang ditujukan kepada Lady Smith.

Surat yang baru terungkap itu menyajikan sisi emosional dari Ratu Elizabeth II dan keluarga kerajaan yang selama ini dianggap 'bungkam' terkait tewasnya 'Lady Di' yang sarat spekulasi.

Sang ratu, dalam suratnya, seakan mencurahkan isi hati terkait mendiang menantunya serta menceritakan apa yang dirasakan oleh kedua cucunya.

"Saya mengagumi dan menghargainya (Diana), untuk energi dan komitmennya terhadap sesama, serta khususnya kepada kedua anak laki-lakinya," tulis Ratu Elizabeth.

"Kami semua telah berusaha membantu William dan Harry menghadapi kehilangan yang tragis. Kami semua menderita karenanya."

Malam harinya, kurang dari 24 jam jelang Diana dimakamkan, Ratu Elizabeth II menyampaikan pidato di hadapan bangsa. Isinya tentang Diana.

"Sebagai seorang kepala monarki dan nenek...," katanya membuka pidato.

"Ia sangat luar biasa sebagai manusia. Setiap saat, ia tak pernah kehilangan kapasitasnya, selalu tersenyum, serta menginspirasi sesama dengan kehangatan dan kebaikannya," kata mantan mertua Putri Diana itu.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya