Liputan6.com, Jakarta - Opening Ceremony Asian Games 2018 tinggal tujuh hari lagi. Meski demikian, beberapa pertandingan cabang olahraga sudah dimulai, salah satunya sepak bola.
Ada sosok menarik di tengah perhelatan Asian Games edisi kali ini. Yaitu hadirnya salah satu orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes, Bambang Hartono dalam deretan atlet tim nasional untuk cabang olahraga brigde.
Baca Juga
Advertisement
Di usia 79 tahun, Bambang menjadi atlet paling tua yang memperkuat tim nasional Indonesia. Ia mengatakan sudah menjadi kewajibannya mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga terbesar di Asia ini. Sebab, ia merupakan salah satu tokoh yang mempopulerkan cabang olahraga Bridge di Indonesia.
Di Asian Games 2018, Bambang akan bermain di kategori super mix. Targetnya pun cukup tinggi, emas. Di pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia itu setidaknya ada enam kategori yang akan dipertandingkan.
"Sumbangsih Djarum ke negara itu ada dua, buku tangkis dan bridge. Jadi ini udah menjadi keharusan saya membela negara saya," kata Bambang di kantornya, Sabtu (11/8/2018).
Di Asian Games, Bambang juga menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan bridge menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Dan dikatakannya, upaya itu ternyata tidaklah mudah.
Dalam pengusulannya ke Komite Olimpiade Asia (OCA), awalnya bridge dipandang bukan sebagai olahraga, namun sebagai judi. Dengan berbagai data dan kejuaraan yang sudah diadakan di dunia, Bambang mencoba terus meyakinkan OCA. Pada akhirnya cabang olahraga ini bisa dipertandingkan di Asian Games.
"Usaha saya sudah sejak 2-3 tahun lalu agar bridge bisa dipertandingkan di Asian Games, dan akhirnya berhasil. Saya punya mimpi berikutnya bridge dipertandingkan di Olimpiade. Ini sedang diperjuangkan meski berat," terangnya.
Terkenal di dunia
Bambang ternyata pemain bridge yang dikenal di dunia. Berbagai kejuaraan dunia pernah dia ikuti dan menjadi juara. Pada 2008 dan 2009, Bambang memperoleh masing-masing perunggu untuk Kejuaraan Dunia Senior.
Di Asia, pada 2009 dan 2011 di ajang Zona Asia Senior, Bambang memperoleh emas. Dan di ajang yang sama tahun 2017, dia menyabet medali perak.
Untuk mepersiapkan Asian Games ini, di tengah kesibukannya sebagai pebisnis, Bambang selalu menyempatkan waktu 2-3 jam untuk berlatih bridge setiap akhir pekan.
"Kalau saya sedang latihan, tidak boleh ada yang ganggu," tegasnya.
Dia berharap cabang olahraga Bridge ini semakin populer di Indonesia dan dunia. Untuk itu di usianya yang tak kunjung muda lagi, dia siap mengawal hal itu. (Ilyas Istianur Praditya)
Advertisement