Liputan6.com, New York - Masalah insomnia atau gangguan tidur memang kerap mengganggu kabanyakan orang. Rupanya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah gaya hidup yang tidak baik. Terlalu banyak kesibukan, mengalami stres saat bekerja atau kecenderungan terhadap smartphone yang berlebihan.
Baca Juga
Advertisement
Bagi kamu yang sering mengalami sulit tidur atau insomnia, harus berhati-hati. Sebab, banyak dampak negatif yang akan mengintai yang dapat mempengaruhi kesehatan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Sabtu (11/8/2018), berikut 6 bahaya mengerikan yang mengancam penderita insomnia:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Dapat Menyebabkan Kecelakaan
Bahaya paling utama yang menyerang mereka pengidap insomnia adalah kecelakaan lalu lintas. Kelelahan dapat menyebabkan reaksi Anda menjadi sangat lambat dan ini sama dengan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional di Amerika Serikat, rasa kantuk bertanggung jawab atas sekitar 100.000 kecelakaan mobil dan sekitar 7.000 kematian di jalan AS.
Selain itu, kelelahan juga dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera di tempat kerja. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak cukup tidur memiliki lebih banyak kecelakaan di tempat kerja daripada mereka yang tidak, dan banyak dari kecelakaan itu berulang.
Advertisement
2. Daya Pikir Lebih Lambat
Tidur memainkan peran penting dalam hal berpikir, memproses, dan belajar. Kelelahan dapat memperlambat proses ini secara signifikan. Ini dapat merusak konsentrasi, kewaspadaan, penalaran, dan pemecahan masalah.
Sehingga mencegah otak Anda mencapai kapasitas penuh dan menyebabkan kesulitan di tempat kerja atau di sekolah.
3. Masalah Kesehatan Tubuh
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, 90 persen orang yang menderita insomnia juga memiliki masalah kesehatan lain berikut ini:
- Diabetes
- Palpitasi jantung
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Stroke
Advertisement
4. Masalah Kesehatan Mental
Kurang tidur dapat menyebabkan gejala depresi. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam didiagnosis dengan depresi dan kecemasan.
Lebih jauh lagi, insomnia sangat terkait dengan depresi karena studi yang sama telah menunjukkan bahwa orang yang menderita insomnia adalah lima kali lebih mungkin mengalami gejala depresi daripada orang yang tidak menderita insomnia.
5. Cepat Tua
Makan dan minum air yang teratur, olahraga dan tidur cukup dapat membuat kulit lebih kencang. Namun, kulit kita menjadi lebih pucat ketika kita kehilangan beberapa jam tidur.
Kurang tidur kronis dapat memiliki dampak besar pada kulit. Ini menyebabkannya kulit keriput, membuat garis-garis halus muncul lebih cepat, dan menyebabkan lingkaran gelap di bawah mata.
Ketika tubuh tidak mendapatkan jumlah tidur yang cukup yang dibutuhkan, ia melepaskan sejumlah hormon yang disebut kortisol. Kortisol kemudian menghancurkan kolagen di kulit yang bertanggung jawab untuk menjaganya tetap kuat.
Advertisement
6. Kehilangan Daya Ingat
Ketika kita tidur, otak kita menciptakan gelombang yang tajam dan bertanggung jawab untuk konsolidasi memori.
Gelombang ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan kenangan bersama dan mentransfer informasi baru dari memori pendek (hippocampus) ke bagian memori panjang (neocortex) dari otak di mana ia disimpan.
Ketika kita tidak cukup tidur, otak kita hanya menyimpan kenangan untuk sementara dan mencegah kita dari mengingat hal-hal dalam jangka panjang, menyebabkan lupa.