Liputan6.com, Tangerang - Setelah sebelumnya harga telur melejit sampai menyentuh Rp 30 ribu per kilogram (kg), sekarang harga telur telah sampai di kisaran normal, yaitu Rp 23 ribu per kg.
Kestabilan harga telur diketahui Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar Bengkok, Tangerang, pada Minggu (12/8/2018). Di sana pedagang menyebut harga telah turun pada awal minggu ini.
Baca Juga
Advertisement
"Sudah semingguan (turun), sebelumnya Rp 25 ribu per kg," ujar Maulana (20). Ia menjelaskan harga telur ayam kampung masih sama, yakni Rp 2.500 per butir, sementara harga telur puyuh Rp 35 ribu per kg.
Toko sembako di pasar yang sama juga menyebut harga telur yang harganya tak setinggi minggu-minggu sebelumnya. "Harganya Rp 23 ribu per kg, turun," ujar seorang penjaga toko sembako setempat.
Berdasarkan pantauan-pantauan sebelumnya, harga normal telur bagi pelanggan memang di kisaran Rp 23 ribu. Ini pun diungkapkan seorang pembeli di Pasar Bengkok.
"Sudah normal harganya," ungkap Ipul (25) yang berjualan makanan seperti mie ayam. Sebelumnya, harga Rp 25 ribu pun terasa masih tinggi bagi para pembeli. Lebih lanjut, kisaran Rp 22 ribu menandakan tercapainya target Kementerian Pertanian (Kementan) yang pernah berjanji untuk menurunkan harga telur.
Untuk diketahui, pertengahan Juli lalu pihak Kementan menyebarkan 100 ton telur ke 43 pasar dan 50 titik lain seperti kelurahan, kecamatan, dan perumahan di wilayah Jabodetabek.
Mentan Targetkan Harga Telur Turun Jadi Rp 22 Ribu per Kg
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan harga telur ayam turun di kisaran Rp 22 ribu per kg.
Untuk mencapai harga tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar telur ayam murah sebesar Rp 19.500 per kg di 50 titik di Jabodetabek.
Amran mengungkapkan, memang dalam seminggu terakhir harga telur ayam terus naik. Namun, sejak ada upaya pemerintah untuk menurunkan harga, saat ini harga telur mulai stabil, meski belum kembali ke level normal.
"Kami terima laporan, kami langsung rapat, dalam waktu satu minggu harga telur turun kembali karena stok kita lebih dari cukup," ujar dia di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta, Kamis, 19 Juli 2018.
Oleh karena itu, lanjut Amran, pihaknya akan terus melakukan operasi pasar hingga harga telur kembali normal. Dia menargetkan, dalam 1 minggu ke depan harga komoditas pangan ini bisa turun menjadi Rp 22 ribu per kg.
"Tapi di ujung (di pedagangan) kita harap Rp 22 ribu-Rp 23 ribu, jangan lewat Rp 25 ribu-Rp 26 ribu. Jangan sampai Rp 30 ribu," kata dia.
Dia menuturkan, harga telur ayam Rp 22 ribu pun sebenarnya semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok telur sudah mendapatkan untung. Jadi harga yang turun, tidak ada yang dirugikan.
"Peternak kita hitung Rp 19.500 (harga operasi pasar) sudah untung peternak besar kecil sedang sudah untung. Kita harap berkisar Rp 22 ribu. Kalau sudah Rp 25 ribu-Rp 26 baru kita setop operasi pasar. Kalau dilanjutkan ini memukul balik peternak kecil," kata dia.
Advertisement