Cerita Tim Gabungan Temukan Pesawat Dimonim yang Jatuh di Papua

Tim gabungan agak kesulitan untuk mengevakuasi korban tewas dan selamat akibat jatuhnya pesawat Dimonim di Papua.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 12 Agu 2018, 12:55 WIB
Ilustrasi Pesawat Jatuh (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan saat ini masih berupaya mengevakuasi korban tewas jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Oksibil, Papua pada Sabtu 11 Agustus 2018.

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz mengatakan, pesawat pertama kali ditemukan oleh warga. Laporan tersebut pun langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang berjumlah 80 orang langsung menuju ke TKP.

"Jadi kita temukan pagi tadi pukul 08.15 WIT, telah diketemukan lokasi jatuhnya pesawat Dimonim Air yang lost contact tepatnya di pegunungan Menuk, distrik aerambakon Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Suryadi saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Minggu (12/8/2018) siang.

Suryadi menjelaskan, sebenarnya, warga sudah menemukan pesawat tersebut pada Sabtu malam. Namun lokasi jatuhnya pesawat dinilai cukup berbahaya sehingga pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

Saat tiba di lokasi, tim gabungan dan warga langsung menemukan delapan korban sudah tidak bernyawa. Tidak jauh dari delapan korban meninggal, tim gabungan dan warga menemukan seorang anak berusia 12 tahun atas nama Jumaidi yang masih dalam keadaan sadar.

"Jadi anak itu masih sadar, tapi memang luka-luka ya," ungkap Suryadi.

Suryadi menjelaskan, tim gabungan agak kesulitan untuk mengevakuasi korban tewas dan selamat. Selain terjal, lokasi jatuhnya pesawat dan posisi korban juga berada di antara gunung-gunung.

"Ya namanya di Papua, banyak gunung, bukit. Kita usahakan maksimal. Korban selamat kita evakuasi ke RSUD Oksibil lewat jalan darat sedangkan korban yang meninggal dalam proses evakuasi," jelas dia.

Terakhir Suryadi pun memohon doa agar proses evakuasi berjalan lancar. Sebab rencananya, korban meninggal akan dibawa ke RS Bhayangkara. Di sana rencananya jenazah korban jatuhnya pesawat Dimonim akan dikenali.

"Jika cuaca di Pegunungan Bintan mendukung rencananya kesembilan korban akan di terbangkan ke Jayapura dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua untuk diautopsi guna mengetahui identitas korban. Sedangkan korban yang selamat akan dilakukan perawatan medis lanjutan," beber Suryadi.


Kronologi Kecelakaan

Sabtu, 11 Agustus 2018 Pukul 13.50 WIT, Pesawat Dimonim Air PK-HVQ terbang dari Bandara Tanah Merah Kabupaten Boven Diguel menuju Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Pukul 14.17 WIT, Pesawat Dimonim Air melakukan kontak komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.

Keterangan dari pihak Tower Bandara Oksibil bahwa Pesawat Dimonim Air PK-HVQ seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pada pukul 14.30 WIT, namun hingga saat ini pesawat hilang kotak dan belum diketahui keberadaannya.

Adapun nama-nama penumpang Pesawat Dimonim Air PK-HVQ sebagai berikut :

1. Lessie (Pilot)

2. Wayan Sugiarta (Co pilot)

3. Sudir Zakana (Penumpang)

4. Martina Uropmabin (Penumpang)

5. Hendrikus Kamiw (Penumpang)

6. Lidia Kamiw (Penumpang)

7. Jamaludin (Penumpang)

8. Naimus (Penumpang)

9. Jumadi/CHL (Penumpang)

Tim SAR Jayapura mengirimkan 11 personel untuk membantu evakuasi korban jatuhnya pesawat dan untuk memudahkan proses evakuasi Tim SAR akan membuat 2 (Dua) Posko Utama yakni di Base Silas Papare Sentani Jayapura dan di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya