Liputan6.com, Makassar - Kisah putri duyung sudah universal dan bukan milik suatu daerah atau negara saja. Umumnya duyung digambarkan sebagai perempuan cantik berekor ikan, berambut panjang, bersuara merdu, suka berjemur di karang dan tepi pantai.
Tidak ada bukti pasti mengenai eksistensinya, kecuali dalam bentuk sketsa kuno dan tergambar di mata uang kaum Corinthian (Yunani). Tak heran banyak orang dari berbagai negara menciptakan karakter putri duyung, baik itu dalam bentuk masa kini atau masa lampau sesuai dengan imajinasinya.
Sebuah galeri mini tanpa nama di Pulau Barranglompo, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjual kerajinan tangan hasil laut yang diawetkan. Salah satu koleksi galeri milik Muh Saleh KS berupa alat kelamin, sepasang tangan, dan tulang ekor ikan duyung.
Baca Juga
Advertisement
Siti Fatima, pengelola galeri tanpa nama yang juga anak Muh Saleh KS menceritakan koleksi alat kelamin, sepasang tulang tangan, dan tulang ekor ikan duyung milik orang tuanya itu sudah 28 tahun berada dalam galeri hasil laut.
"Kalau yang ada lubang itu adalah alat kelamin ikan duyung betina, di sebelahnya alat kelamin ikan duyung jantan dan semuanya diawetkan menggunakan formalin, termasuk jenis ikan lainnya," ucap Siti Fatima krpada Liputan6.com Jumat 10 Agustus 2018.
Khusus alat kelamin, sepasang tulang tangan dan tulang ekor ikan duyung, sama sekali tidak diperjualbelikan.
"Sudah banyak yang datang melihat, dan menanyakan dijual dengan harga berapa. Namun sejak awal bapak (Muh Saleh KS) sampaikan bahwa tidak untuk dijual, cukup hanya dipajang di galeri saja," kata Ima, sapaan akrabpemilik sertifikat Profesional Asosiasi Diving Instruktur (PADI) Australia ini.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah:
Putri Duyung di Maluku
Pemerhati kelautan Sapril Akhmadi menuturkan ada sebuah buku tahun 1718 yang terbit di Amsterdam, Belanda, yang mengupas soal kehidupan aneka satwa di Samudra Hindia.
Konon, buku itu dilengkapi artikel deskripsi, aneka sketsa dan gambar. Lalu dalam buku itu pula ada satu catatan detail terkait duyung.
“Ada monster berwujud wanita setengah ikan, tertangkap di perairan Amboyna (gugus kepulauan Maluku, Indonesia)"
Berdasarkan pengukuran memiliki tubuh sepanjang 59 inci (147,5 cm), bentuknya mirip belut laut (moa). Makhluk ini hanya bertahan hidup selama 103 jam (4,5 hari) setelah ditangkap, dan mati di akuarium.
Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai putri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular.
Menurut Sapril, universalnya kisah ikan duyung melahirkan sejumlah cerita dari belahan negara lainnya seperti cerita rakyat Jepang. Jika manusia memakan daging putri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Begitu pula dengan beberapa cerita rakyat di Eropa, putri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Termasuk mitologi kuno (Yunani dan Romawi) juga menyebut duyung, adalah makhluk yang menyertai dewa-dewa laut semacam Poseidon, Neptune, dan Triton.
Advertisement