Bersama Iko Uwais di Red Carpet Mile 22, CL Tuai Pujian

Lee Chae Rin atau CL menuai pujian saat bertemu dengan Iko Uwais di red carpet pemutaran Mile 22.

oleh Desika Pemita diperbarui 12 Agu 2018, 16:40 WIB
CL bersama pemain Mile 22, termasuk Iko Uwais di pemutaran pedana di Hollywood (Instagram/@chaelincl)

Liputan6.com, Jakarta - Lee Chae Rin atau dikenal dengan CL debut di dunia akting. Mantan pentolan 2NE1 ini ikut terlibat di film Hollywood Mile 22, bersama Iko Uwais.

Secara perdana, CL pun muncul di red carpet bersama pemain Mile 22 lainnya, termasuk Iko Uwais. Kali ini, CL menuai pujian, tak hanya dari penggemar 2NE1, tapi publik.

Padahal, CL baru saja mengalami body shaming, dianggap gendut. Kali ini, ia menunjukkan pesonanya sebagai `ratu`.

CL muncul mengenakan pakaian hitam. Terlihat belahan dadanya yang rendah, membuat CL tampak seksi.


Sang Ratu

CL di pemutaran perdana Mile 22 di Hollywood (Instagram/@chaelincl)

CL tengah bersolo karier di Amerika Serikat. Sebuah sumber menyebutkan, CL berperan sebagai salah satu anggota CIA.

Ia memiliki nama panggilan Queen (Ratu).


Pujian Warganet

Lee Chae Rin atau yang lebih dikenal sebagai CL (Soompi).

Beberapa warganet memberikan pujian untuk CL. Mereka menyebut CL makin memesona. Selama ini, CL memang dikenal sebagai ratu R&B di Korea Selatan. Melihat CL di red carpet, fans makin bangga.

Seorang warganet berkomentar, "apa yang kau harapkan dari CL? Tentu saja, ia selalu tampil memesona. Ia tak peduli dengan haters. Sentuhan sebagai sang ratu telah melekat."


Bikin Penasaran

Ratusan penggemar Iko Uwais meminta tanda tangan jelang pemutaran perdana film Mile 22, film terbaru Iko (Instagram/@iko.uwais)

Mile 22 bikin penasaran. Film ini diperankan sederet artis ternama dunia, tak hanya dari Hollywood, tapi menggandeng artis Asia.


Mendebarkan

CL tampil di Mile 22 (Instagram/@chaelincl)

Ceritanya mengenai James Silva memimpin TIM CIA dengan skala kecil. Namun mematikan. Mereka memiliki misi sangat mendesak dan rahasia.

Mereka harus mengangkut aset intelijen asing dari Kedutaan besar Amerika di Asia Tenggara. Mereka berkejaran dengan waktu. Kelompok berbahaya juga mengincar aset tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya