Liputan6.com, Jakarta Pembalap senior, Tomy Dwar Iskandar mengakhiri hobi membalapnya di Yamaha Sunday Race (YSR) seri 4 yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Minggu (12/8/2018). Pembalap berusia 50 tahun yang tergabung dalam Yamaha R25 Owner Indonesia (YROI) ini gagal meraih juara di balapan terakhir.
Dia dikalahkan pembalap muda Gregy Leona Safari dari Cornering Indonesia pada kelas Sport 250cc Comm B Utama. Dia terpaut 3,924 detik pada balapan 6 laps ini dan harus puas berada di posisi kedua.
Baca Juga
Advertisement
Kekalahan ini sekaligus membuat Tomy Dwar gagal meraih juara umum Yamaha Sunday Race 2018.Gregy menjadi juara umum karena total mengoleksi 82 poin. Sedangkan Tomy harus puas di posisi kedua 72 poin.
Peluang Tomy untuk jadi juara umum sebenarnya terbuka besar. Apalagi sebelum balapan, dia hanya terpaut 5 poin dari Gregy dan juga start dari pole position.
"Saya sudah berusaha keras tapi mungkin usia tak bisa dibohongi," ujar Tomy kepada wartawan.
Tomy mengatakan Yamaha Sunday Race seri 4 menjadi balapan terakhirnya. Setelah ini, dia mengaku akan membuat tim balap sendiri dan juga membina pembalap-pembalap muda.
"Tahun ini saya sudah 50 tahun, tahun depan sudah 51 tahun. Ini saatnya untuk mengakhiri, kalau tidak kapan lagi. Ini saatnya pembalap yang lebih muda untuk terus tampil bagus," ujarnya.
"Mungkin saya akan membuat tim balap dan membina beberapa pembalap muda," ujarnya.
Pesan Bijak
Tomy juga memberikan pesan bijak untuk pembalap-pembalap muda yang tampil di YSR atau balapan lainnya. Dia mengatakan, pembalap muda harus selalu taat aturan kalau ingin sukses.
"Pesan saya untuk pembalap muda kalian harus terus mengikuti aturan di balapan. Jangan sekalipun berpikir untuk berbuat curang agar meraih kemenangan," katanya.
Sementara itu, Gregy mengaku cukup terkejut bisa memenangkan balapan. Soalnya, dia menjalani balapan dengan kondisi badan tidak fit karena flu.
"Saat balapan flu saya belum juga hilang. Alhamdulillah saya tetap bisa meraih juara," ucapnya.
Advertisement
Cuaca Panas
Sementara itu, balapan seru juga terjadi di kelas sport 250 cc Comm B Consulation. Pada kelas ini, Kristiarso dari YROI sukses menjadi juara dengan catatan waktu 9 menit 41,043 detik.
Cuaca panas sempat membuatnya terkendala di balapan. "Saya sempat tergelincir beberapa kali karena ban mulai aus, cuaca panas memang menyulitkan tapi untungnya saya bisa tetap menang," kata Kristiarso.
Kendala serupa dialami oleh pemenang kedua, Apriadi Zani. Dia membenarkan cuaca sulit diprediksi sehingga membuat perhitungan soal pilihan ban meleset.
Berbeda dengan peringkat ketiga, Tata Suya. Pembalap YROI ini mengaku sudah memprediksi cuaca bakal panas. "Saya sudah prediksi cuaca bakal panas dan saya pun mengecek lagi setelan ban," ujarnya.