Ada Proyek Jalur Dwiganda, Penumpang KRL Disarankan Berangkat Lebih Awal

Proses konstruksi proyek DDT Paket A di Stasiun Manggarai ini diperkirakan akan memakan waktu selama 1,5 bulan, atau hingga September 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Agu 2018, 10:06 WIB
Pekerja melakukan proses pembangunan kontruksi jalur DTT di Jakarta, Jumat (13/4). Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan penyelesaian pembangunan proyek infrastruktur jalur DDT Manggarai- Cikarang selesai pada 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengimbau para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor-Jakarta agar dapat mengatur waktu pemberangkatan lebih dini. Sebab, sejak 11 Agustus 2018 lalu tengah dilakukan penyelesaian pembangunan proyek Double-Double Track (DDT) (Rel Ganda-Berganda) Paket A Stasiun Manggarai-Jatinegara phase I tahun 2018.

Pengerjaan proyek tersebut diikuti pengalihan jalur Commuter Line lintas Jakarta-Bogor di Stasiun Manggarai, yakni dari jalur 6 dan 7 menuju jalur 8, 9 dan 10, yang menyebabkan waktu tempuh kereta tertunda antara 5-10 menit.

"Imbauannya, agar para pengguna jasa KRL, khususnya lintas Bogor-Jakarta Kota, Angke, Kampung Bandan, Jatinegara, dan sebaliknya mengatur kembali perjalanannya dengan memilih keberangkatan lebih awal," kata Manajer Humas PT KCJ Eva Chairunisa kepada Liputan6.com, Senin (12/8/2018).

Proses konstruksi proyek DDT Paket A di Stasiun Manggarai ini diperkirakan akan memakan waktu selama 1,5 bulan, atau hingga September 2018.

Eva kembali memperingatkan kepada penumpang KRL di Stasiun Transit Manggarai agar sementara waktu tidak coba menunggu kereta di jalur 6 dan 7.

"Pengguna yang transit di Stasiun Manggarai juga diharapkan selalu mendengarkan imbauan petugas terkait informasi perpindahan jalur 6 dan 7 yang tidak dioperasionalkan lagi dan berpindah ke jalur 8 dan 10 untuk KRL tujuan Bogor," ujar Eva.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hingga September, Naik KRL Jakarta-Bogor Lebih Lama 10 Menit

Pekerja melakukan proses pembangunan kontruksi jalur rel dwi ganda di Jakarta, Jumat (13/4). Penyelesaian proyek infrastruktur jalur DDT Manggarai- Cikarang ini ditargetkan lebih cepat dari target awal tahun 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line Jakarta- Bogor sejak 11 Agustus 2018 kemarin sedikit tersendat lantaran adanya penyelesaian pembangunan proyek Double-Double Track (DDT) Paket A Stasiun Manggarai-Jatinegara phase I tahun 2018.

Pengerjaan proyek tersebut diikuti pengalihan jalur KRL Jakarta-Bogor dari jalur 6 dan 7 menuju jalur 8, 9 dan 10 yang menyebabkan keterlambatan perkapalan kereta antara 5-10 menit.

Pengguna KRL Jakarta Kota-Bogor harus berkompromi dengan sedikit kemacetan lalu lintas kereta di Stasiun Manggarai ini hingga September 2018.

Manajer Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, mengatakan operasional KRL di Stasiun Manggarai pada Sabtu, 11 Agustus kemarin terpantau masih berjalan normal, meski mengalami sedikit keterlambatan.

"Operasional KRL normal. Hanya memang untuk lalu lintas Bogor ada penambahan waktu perjalanan sekitar 5 sampai dengan 10 menit," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (12/8/2018).

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jakarta dan Banten Yusrizal menyampaikan, pengerjaan fase I DDT Paket A masih akan terus berlanjut sampai September 2018. Sehingga pengalihan jalur di Stasiun Manggarai pun akan tetap berlangsung hingga bulan depan.

"Itu memakan waktu sekitar 1,5 bulan prosesnya," ujar dia.

Selain penyelesaian Double-Double Track (DDT) Paket A Stasiun Manggarai-Jatinegara phase I tahun 2018, Yusrizal menyatakan PT KCJ ke depan masih akan mengerjakan berbagai proyek di berbagai rute KRL Jabodetabek, khususnya yang menuju Bekasi dan Cikarang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya