Gerindra Akan Beri Tempat Spesial untuk SBY dalam Struktur Tim Pemenangan

Saat ini, parpol koalisi tengah menyusun struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2018, 10:50 WIB
Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan menyambut kedatangan Ketua Umum Gerinda, Prabowo Subianto di kediaman SBY di Cikeas, Bogor pada 27 Juli 2017. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra akan memberikan tempat spesial bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Saat ini parpol koalisi tengah menyusun struktur tim pemenangan.

"Sebagai ketua umum partai apalagi SBY ketua umum partai politik yang mengusung Pak Prabowo tentu beliau akan menempati pada posisi terhormat," kata Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Tak hanya SBY, ketua umum parpol pengusung lainnya, seperti Zulkifli Hasan dari PAN dan Sohibul Iman dari PKS, akan diberi posisi terhormat dalam struktur tim pemenangan. Alasannya, ketua umum parpol adalah orang yang sangat penting bagi penentuan kebijakan partai politiknya.

"Dan kebijakan partai politiknya akan dituangkan dalam platform dan perjuangan calon presiden dan wakil presiden. Karena itu penempatan yang terhormat bagi para ketua umum bagi kami adalah sesuatu yang amat penting," jelas Muzani.

Penyusunan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga sedang dalam proses pembicaraan di antara partai pengusung.

"Yang sedang kita bicarakan adalah bagan struktur tim pemenangan. Belum bicara orang. Setelah itu baru kita akan bicara orang dan seterusnya. Termasuk siapa ketua dan bagaimana penempatan para pimpinan partai politik terutama para ketua umum-ketua umumnya," jelasnya.


2 Tipe Struktur Pemenangan

Muzani menyebutkan ada dua tipe struktur tim pemenangan, yaitu ramping dan sedang. Tipe ramping sama dengan struktur harian di mana akan diisi orang yang akan terus melakukan kerja dan evaluasi setiap hari.

"Sementara di bawahnya atau di belakangnya adalah orang-orang yang akan melakukan pekerjaan teknis sehingga tidak perlu semuanya dicantumkan dalam struktur tim pemenangan," jelasnya.

"Tapi ada juga berpikir middle yakni sebagian dimasukkan karena ini menyangkut nama-nama orang yang ingin berharap namanya dicantumkan dalam Komisi Pemilihan Umum," dia melanjutkan.

Terkait kader PAN yang kini masih menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, Muzani tak mau mencampuri. Itu, kata dia, merupakan urusan rumah tangga PAN.

"Nanti PAN akan menyelesaikan sendiri itu. Itu urusan rumah tangga orang jadi saya tidak bisa memberikan komentar," tandas Muzani.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya