BMKG Imbau Warga Tak Mudah Percaya soal Gempa Besar Masih Tersimpan di Lombok

Kepala Pusat BMKG menyatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat.

oleh Sunariyah diperbarui 13 Agu 2018, 10:43 WIB
Korban gempa Lombok beristirahat dalam tenda penampungan setelah melaksanakan salat, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/8). Ilmuwan mengatakan gempa Lombok telah mengangkat pulau itu setinggi 25 centimeter. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa susulan yang terus-menerus terjadi membuat warga di Lombok masih dilanda takut dan cemas. Apalagi banyak beredar informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya, yang menyebutkan akan terjadi gempa yang lebih besar lagi.

Salah satu yang membuat cemas adalah viralnya screen shot laman Facebook dari seorang peneliti gempa yang menyebutkan, di Lombok masih tersimpan energi gempa sebesar Magnitudo 6,9 yang belum rilis/lepas.

Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, informasi dalam laman Facebook tersebut bukan merupakan hasil kajian BMKG. Pemilik akun Facebook tersebut juga bukan pegawai BMKG.

"Hasil kajian tersebut tidak menyebutkan sumber data dan metode analisis yang digunakan, sehingga BMKG tidak dapat menilai tingkat kebenaran dan akurasi kajian tersebut," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya, Senin (13/8/2018).

Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat: kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.


Update Info BMKG

Karena itu, Rahmat mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat juga diminta tetap tenang.

Masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi BMKG melalui aplikasi android dan iOS "Info BMKG", Twitter @infoBMKG dan website BMKG http://www.bmkg.go.id.

"Pastikan informasi terkait gempa bumi bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya