Dampak Gempa Lombok terhadap Aktivitas Patahan Semangko Sumatera

PPI Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang membeberkan bahwa aktivitas Patahan Semangko memang perlu diwaspadai usai gempa Lombok.

oleh Elvina Yollanda diperbarui 13 Agu 2018, 22:02 WIB
Fajar Dwi Prasetyo selaku Kepala Pelaksanan Tugas PPI (Padang Panjang Indonesia) Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang saat menjelaskan dampak gempa Lombok terhadap aktivitas Patahan Semangko Pulau Sumatera Senin (6/8). (Liputan6.com/Elvina Yollanda)

Liputan6.com, Padang - Gempa Lombok berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 lalu menyebabkan sejumlah wilayah rawan gempa meningkatkan kewaspadaan. Termasuk warga Sumatera yang khawatir gempa itu berdampak pada patahan Semangko.

Patahan Semangko ini merupakan bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan ini merupakan patahan geser yang berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.

Kepala pelaksana tugas PPI Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Fajar Dwi Prasetyo mengatakan aktivitas Patahan Semangko memang perlu diwaspadai usai gempa Lombok. Patahan Semangko ini selalu mengeluarkan variasi energi setiap harinya dan menghasilkan gempa berkekuatan kecil.

"Patahan Semangka selalu menimbulkan variasi energi yang berbeda," kata Fajar pada Liputan6.com, pekan lalu.

Menurut Fajar, masyarakat di Pulau Sumatera tak perlu khawatir dengan efek patahan yang disebabkan gempa Lombok. Sebab, jenis patahan di Sumatera berbeda dengan Patahan Flores yang melewati Lombok, Bali, Jawa, khususnya di Banyuwangi.

Fajar menjelaskan patahan Semangko merupakan patahan vulkanik yang berada di darat dengan posisi lempang Indo-Australia. Sedangkan, patahan Flores adalah patahan tektonik yang berada di laut pada posisi lempeng Eurasia.

"Jadi tidak ada hubungan aktivitas dua patahan ini," ungkapnya.

Pada Minggu, 5 Agustus 2018, sempat terjadi gempa berkekuatan 3,2 SR yang berpusat di Sesar Vulkanik Sumatera. Gempa yang berpusat di Patahan Semangko itu berada di Segmen Ngarai Sianok Bukittinggi. Efek yang dirasakan seperti getaran truk. "Di Sumatera Patahan Semangko terdiri dari 19 segmen yang melintang dari Aceh hingga Lampung," Fajar menambahkan.

Namun, di wilayah Sumatera Barat tak hanya terdapat patahan Semangko, tetapi juga ada Patahan Mentawai, zona subduksi yaitu pertemuan antarlempeng Indo-Austalia dan Eurasia. "Kemungkinan ada Patahan Minor yang diukur dari kedalaman patahan dan model pergerakan arah sesar," tambah Robby Hendra selaku Staf Operational Stasiun Geofisika BMKG PPI.

Sebelumnya, tercatat gempa kecil terjadi akibat aktivitas Patahan Mentawai dengan magnitude 3,1 SR, berpusat di Tenggara Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Rabu, 8 Agustus 2018.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya