Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga serangan politik terhadap ulama dalam Pilpres 2019 bakal berkurang. Sebab, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.
"Kalau ulama di kubu Pak Jokowi kan relatif tidak akan ada yang nyerang kalau kubu ulama di kubu Pak Prabowo itu pasti banyak yang nyerang," ujar Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018)
Advertisement
Namun, menurutnya akan terjadi hal sebaliknya jika kubu Prabowo Subianto menunjuk seorang ulama menjadi cawapres. Sebab itu, dia menilai tensi politik tak bakal memanas akibat saling serang lewat politik identitas.
"Makanya saya mengatakan kemudian ini relatif pertempuran tidak akan sekasar yang saya duga. Coba bayangkan kemarin Pak Prabowo ambil UAS (Ustaz Abdul Somad) misalnya kayak gitu. Wah itu bisa lain ceritanya," kata Fahri.
Dia menyentil pendukung kubu Jokowi yang sempat menyindir ketika Prabowo direkomendasikan agar didampingi tokoh Islam lewat ijtimak ulama.
"Sekarang introspeksi juga bagi yang suka hujat bilang ulama jangan masuk politiklah segala macam, sekarang diambil jadi simbol kan. Makanya jangan terbiasa sinis gitu loh akhirnya kena trap (jebakan) sendiri," kata Fahri.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Pertarungan Ide
Dia berharap dalam Pilpres 2019 ini bakal terjadi pertarungan ide. Pimpinan ulamanya sendiri terjun ke politik. Karena itu pertarungan dengan membawa isu agama prediksi akan berkurang.
"Sekarang orang nomor satu di ulamanya diambil sudahlah mudah-mudahan membuat kita klaim-klaiman simbolik mulailah bertengkar ide, mau dibawa kemana republik ini" kata Fahri Hamzah.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement