Kolombia Mengakui Palestina sebagai Negara Berdaulat

Pemerintah Kolombia secara mengejutkan mengakui status Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 14 Agu 2018, 07:31 WIB
Warga Palestina bergaya seperti karakter dari film "Avatar" mengibarkan bendera selama protes menuntut hak untuk kembali ke kampung halaman mereka di perbatasan Israel-Gaza, Timur Khan Yunis di Gaza selatan Strip, (4/5). (AFP Photo/Said Khatib)

Liputan6.com, Bogota - Belum genap seminggu setelah dilantik sebagai Presiden Kolombia, Iván Duque menghadapi pertikaian diplomatik dengan Israel, dengan mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.

Pengumuman dilakukan pada Rabu 8 Agustus, melalui surat pernyataan resmi yang dikirimkan ke Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Malki.

Surat itu ditulis pada 3 Agustus dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri setempat, María Ángela Holguín Cuéllar.

"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa atas nama pemerintah Kolombia, Presiden Juan Manuel Santos telah memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara bebas, merdeka dan berdaulat," tulis surat itu, sebagaimana dikutip dari CNN, Senin (13/8/2018).

Pemerintah yang baru diresmikan Duque, yang berkuasa sejak Selasa pekan lalu, mengatakan akan meninjau langkah itu dengan saksama.

"Kami akan menganalisis implikasi dan isi catatan dengan semua perhatian kami, dan pemerintah akan mengambil langkah yang ditentukan oleh hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Carlos Holmes Trujillo kepada wartawan di Bogota.

Kedutaan Israel di Kolombia menyebut keputusan itu sebagai "tamparan keras" dalam sebuah pernyataan yang dirilis di halaman Facebook resminya pada Rabu malam.

"Kedutaan Israel terkejut dan kecewa dengan keputusan pemerintah (Ekuador) sebelumnya untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara," kata pernyataan itu.

"Ini adalah tamparan keras dari sekutu setia yang bertentangan dengan kedekatan dan hubungan antara kedua negara, dan juga para pemimpin mereka."

Akan tetapi, pemerintahan Kolombia yang sedang berkuasa, dalam surat itu, percaya bahwa upaya untuk membawa perdamaian ke wilayah itu harus ditingkatkan, termasuk salah satunya memberi pengakuan hak merdeka kepada Palestina.

"Kami percaya bahwa negosiasi langsung adalah cara terbaik untuk mencapai solusi yang langgeng dan adil terhadap konflik terkait, yang akan memungkinkan kedua negara (Israel dan Palestina) dan rakyatnya untuk hidup berdampingan dengan damai. Sama seperti rakyat Palestina memiliki hak untuk membangun negara merdeka, rakyat Israel memiliki hak untuk hidup damai di dekat tetangga mereka," surat tersebut menjelaskan.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 


Apresiasi Palestina

Presiden Palestina, Mahmud Abbas melambaikan tangan ketika menerima kedatangan Pangeran William dari Inggris di Tepi Barat Kota Ramallah, (27/6). Sebelumnya Pangeran Willian melakukan pertemuan dengan PM Israel. (AFP PHOTO / Ahmad Gharabli)

Di lain pihak, misi diplomatik Palestina di Kolombia mengatakan pada di halaman Facebook resminya bahwa "rakyat dan pemerintah Palestina sangat bersyukur" atas langkah itu.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah Kolombia telah membuat keputusan ini. Kami yakin hal tersebut akan berkontribusi secara signifikan dalam menghasilkan kondisi yang diperlukan untuk merumuskan perdamaian di Timur Tengah," kata pernyataan itu.

Sementara itu, Majelis Umum PBB, Pengadilan Pidana Internasional dan 136 negara mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Sedikit kilas balik, selama kampanye pemilu Kolombia, Ivan Duque, yang terpilih pada Juni, menolak untuk mengesampingkan prospek memindahkan kedutaan Kolombia ke Yerusalem, dan bersikeras bahwa dia ingin "mempertahankan hubungan sebaik mungkin dengan negara Israel."

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan menghadiri pelantikan Duque, namun kemduian membatalkan agenda tersebut ketegangan yang sedang berlangsung di sekitar Gaza.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya