Jacob Sitanala, Mahasiswa Cerdas yang Jadi Ahli Kusta Pertama Indonesia

Dokter Jacob Sitanala berjuang memberantas kusta yang kala itu merajalela di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2018, 18:00 WIB
Jacob Bernadus Sitanala, sosok penting pemberantas kusta di Indonesia. (Foto: Dok RSK Sitanala)

Liputan6.com, Jakarta Jelang hari Kemerdekaan RI ke-73, Health-Liputan6.com menuliskan sosok-sosok penting di bidang kesehatan di masa lalu. Dimulai dengan dokter Jacob Bernadus Sitanala, sang ahli kusta

 

Jacob Bernadus Sitanala merupakan salah satu sosok penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Sitanala lahir pada 18 September 1889. Ketika tumbuh besar, ia tertarik menjadi dokter dengan belajar di STOVIA.

Selama kuliah, Sitanala memiliki kemampuan lebih dibanding teman-temannya. Ia lulus dengan predikat "sangat baik" pada 1912.

Setelah lulus, ia ditempatkan di beberapa wilayah Indonesia. Tugas pertama, ia ditempatkan di Merauke sampai 1917. Lalu ke Tebing Tinggi, Kediri, Tuban dan Surabaya.

Mengutip buku DR. Jacob Bernardus Sitanala: hasil karya dan pengabdiannya karya John Pattikaihattu, Sitanala telah banyak menolong masyarakat yang mengalami berbagai musibah seperti letusan gunung berapi dan busung lapar.

Pengalaman terjun langsung ke masyarakat membuatnya sangat dekat dengan rakyat kecil. Hal ini juga membuatnya semakin ingin membantu banyak orang. 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan juga video menarik berikut:


Belajar soal kusta di Belanda

Stigma yang menempel pada penyakit kusta masih sangat kuat.

Pada 1923, Sitanala mendapat tugas belajar ke Belanda. Selama belajar di Eropa ia dengan giat mendalami kusta di Tropen Institut. Saat itu, penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer itu tengah merajalela di Indonesia.

Tidak hanya di Belanda, Sitanala juga mempelajari kusta di beberapa negara lain di Eropa. Ia melakukan banyak penelitian bersama pakar kusta di sana. 

Setelah memperdalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam peberantasan penyakit kusta, Sitanala kembali ke tanah air pada 1927. Saat itu ia langsung bertugas di Semarang.

Setelah bekerja sebagai dokter pemerintah, tidak lama kemudian ia diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menjadi Pemimpin Pemberantasan Penyakit Kusta untuk seluruh Indonesia dengan kantor pusat di Semarang.

Berkat kegigihan dan kebesaran hatinya, beliau mendapat gelar sebagai ahli penyakit kusta pertama di Indonesia. Mengingat jasa besar Sitanala, namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit yakni RSK Dr Sitanala Tangerang Banten. 

 

Penulis : Nita Utami

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya