Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menerapkan sistem digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini agar pemantauan penyaluran BBM khususnya bersubsidi lebih akurat.
Direktur BBM Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Patuan Alfon Simanjuntak mengungkapkan, tujuan penerapan sistem digital pada penyaluran BBM untuk memudahkan BPH Migas dalam mengawasi, melakukan pendataan semua volume BBM bersubsidi dan non subsidi yang didistribusikan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Baca Juga
Advertisement
"Untuk itu, PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan dan memastikan agar sistem digitalisasi ini terbangun pada akhir 2018," kata Alfon, di Jakarta, Senin (11/8/2018).
Anggota Komite BPH Migas Saryono Hadiwijojo menambahkan, dengan diterapkannya sistem digital, maka jumlah BBM bersubsidi yang disalurkan Pertamina ke masyarakat tercatat dengan baik, hal ini akan memudahkan pemerintah khususnya Kementerian Keuangan membayar susbsidi ke Pertamina.
Selain itu, data konsumsi BBM yang tercatat dengan baik akan membuat penetapan alokasi BBM pada suatu wilayah lebih akurat, sehingga penyaluran BBM akan lebih lancar karena volumenya tepat.
"Kelancaran distirbusi di NKRI supaya tepat volume dan sasaran, sehingga tidak terjadi keterlambatan," tuturnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kurangi Kebocoran
Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Jumali mengungkapkan, dengan ditetapkannya sistem digital pada penyaluran BBM akan mengurangi kebocoran BBM dalam proses penyaluran (losses). Selain itu, akan memudahkan Pertamina melakukan analisa jika terjadi gangguan pada penyaluran BBM.
"Berhubungan losses, selama ini arahnya ke sana. SPBU yang melakukan digitalisasi sebagian, kalau ada yang miss mencari datanya mudah, sekarang ini kalau ada miss susah. Harapanya dengan adanya digital mudah melakukan analisa," tuturnya.
Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Indra melanjutkan, dengan diterapkanya sistem digital pada penyaluran BBM, membuat Pertamina lebih mudah dalam menentukan jenis BBM yang diminati konsumennya, sehingga proses penyaluran menjadi lebih akurat.
"Selain untuk memantau kebutuhan subsidi, ini akan kami manfaatkan untuk pemantauan non subsidi," tandasnya.
Advertisement