Momen Dramatis Peluncuran Roket NASA ke Matahari

Momen peluncuran pesawat bernama Parker Solar Probe tersebut pun berjalan dengan lancar dan direkam secara dramatis.

oleh Jeko I. R. diperbarui 13 Agu 2018, 20:00 WIB
Detik-detik peluncuran roket NASA ke Matahari. (Foto: NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya telah meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tercepat dalam roket guna mendekati bintang paling dekat dengan Bumi, yakni Matahari.

Momen peluncuran pesawat bernama Parker Solar Probe tersebut pun berjalan dengan lancar dan direkam secara dramatis.

Peluncuran berlangsung dari Kennedy Space Center milik NASA di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (11/8/2018).

Foto dok. Liputan6.com

Parker Solar Probe akan melintasi Venus dan berputar mengelilingi Matahari sebelum akhirnya mendekati lapisan terpanas, Korona.

Foto dok. Liputan6.com

Dilansir Reuters, roket NASA ini membutuhkan energi 55 kali lebih banyak dibandingkan untuk perjalanan ke Mars.

Foto dok. Liputan6.com

Parker Solar Probe meluncur ke Matahari dengan kecepatan 430.000 mil per jam. Roket tersebut diperkirakan akan mencapai Matahari sekitar November dan memancarkan data pertamanya pada Desember.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


7 Tahun Mendekati Matahari

Foto pesawat luar angkasa yang akan menyentuh matahari, Parker Solar Probe (Foto: NASA)

Misi Parker Solar Probe adalah selama 7 tahun dan sepanjang masa tersebut, pesawat ini akan mengitari Venus sebanyak enam kali dan memanfaatkan gravitasi Venus untuk memasuki orbit Matahari.

Total, Parker Solar Probe akan memutari Matahari sebanyak 24 kali dan berada di jarak terdekat 3,8 juta mil dari permukaan, yakni fotosfer.

Pada jarak yang begitu jauh dari Matahari, pesawat ruang angkasa ini akan terbang menuju korona yang suhunya bisa saja mencapai 3 juta celsius.

Pesawat ini bisa menahan panas karena adanya atmosfer tipis. Agar bisa bertahan, pesawat ini akan berlindung di belakang perisai panas setebal 12cm.

"Tidak ada hal mudah tentang misi ini, apalagi dengan kondisi sekitar yang sangat berat," kata Project Scientist Misi Parker Solar Probe Nicky Fox di John Hopkins University.

Dia menambahkan, "semua orang mengerjakan misi ini akan lega saat Parker Solar Probe keluar dari korona.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya