Dino Patti Djalal Buka Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia 2018

Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 (CIDY-2018) resmi dibuka oleh Dino Patti Djalal, dan akan berlangusng pada 13 hingga 15 Agustus di Jakarta.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 13 Agu 2018, 18:29 WIB
Board of Trustees Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal saat membuka Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 (13/8) (Rizki Akbar Hasan / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Board of Trustees Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal membuka Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 (CIDY-2018), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 13 Agustus 2018.

Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018, yang akan berlangsung pada 13-15 Agustus, adalah suatu forum yang mempertemukan pemuda dari 34 provinsi dengan diaspora muda Indonesia dari seluruh dunia, serta dengan berbagai organisasi kepemudaan dan juga lembaga nasional.

Membuka acara tersebut, Dino berharap bahwa forum tersebut tak hanya bergulir sebagai sebuah seminar semata.

"Kita di sini bukan hanya seminar saja, bukan juga untuk membuat naskah akademik. Tapi kita di sini, Anda semua para pemuda, bertujuan untuk merumuskan konsep nation building (pembangunan bangsa), 90 tahun usai Sumpah Pemuda 1928," kata Dino Pati Djalal, menyampaikan pidato pembuka di hadapan ratusan peserta CIDY 2018, Senin (13/8/2018).

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu mengatakan kepada para peserta konferensi diaspora dan pemuda tersebut agar bercermin dan menindaklanjuti nilai-nilai Sumpah Pemuda 1928, demi menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi bangsa dari konferensi tersebut.

"Ini saatnya roda intelektual bergerak. Pemuda, pebisnis, pegawai negeri, semua. Dua hari ke depan ini, kita harus berpikir seperti negarawan," kata Dino.

"Dulu, saat Sumpah Pemuda 1928, para pemuda berkumpul menjadi satu dari latar belakang dan tingkat ekonomi yang berbeda ... Tak ada bedanya dengan kita semua saat ini (dalam forum tersebut)."

"Tapi, satu kesamaan antara kita saat ini dengan para pendahulu adalah, kita semua (harus) berpikir seperti negarawan."

"Kalau dulu para pendahulu kita berbicara tentang visi nasional. Sekarang, sudah saatnya kita mematangkan visi itu dan membawanya beranjak menjadi konsep nation building (pembangunan bangsa)," jelas Dino Patti Djalal.

CIDY-2018 merupakan kolaborasi antara Perhimpunan Pelajar Indoneia se-Dunia (PPI Dunia), Foreign Policy Community of Indoneia (FPCI), Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), dan Forum Rektor Indoneia. Konferensi itu juga didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 


CIDY 2018 Akan Melahirkan Proyek Visi 2045

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) memberi pemaparan saat menjadi pembicara dalam 4th Congress of Indonesian Diaspora di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 (CIDY-2018) dimaksudkan sebagai wadah bagi para pemuda dan diaspora Indonesia untuk memikirkan visi Indonesia di masa depan yang dapat menjadi bahan acuan pembangunan bangsa (nation building).

Misi itu yang dicoba untuk dirumuskan oleh para peserta CIDY 2018 dengan melahirkan 'Proyek Visi 2045: Satu Abad Republik Indonesia'.

Dalam sebuah keterangan tertulis, Board of Trustees FPCI Dino Patti Djalal --selaku inisiator konferensi tersebut-- menjelaskan bahwa hasil dari Visi 2045 itu "kelak akan disampaikan kepada Presiden RI, Ketua MPR, Ketua DPR, semua pimpinan daerah di Indonesia, dan semua partai politik di Indonesia.

"Kami berharap ini akan menjadi dokumen bersejarah yang akan membantu bangsa Indonesia mencari dan memetakan arah perkalanannya ke depan," jelas Dino dalam keterangan tertulisnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya