Demi HUT RI, Tukang Pijat Sukabumi 2 Tahun Anyam Bungkus Kopi

Setiap malam sepulang memijat, tukang pijat di Sukabumi itu menganyam spanduk ucapan selamat HUT ke-73 RI dari bungkus kopi.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 14 Agu 2018, 17:29 WIB
Spanduk ucapan selamat HUT RI ke-73 ini dibuat dari sampah bungkus kopi. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Sukabumi - Sejumlah warga membentangkan spanduk ucapan HUT ke-73 RI di depan Balaikota Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 13 Agustus 2018. Bukan spanduk ucapan biasa, spanduk tersebut dibuat  dari anyaman puluhan ribu bungkus bekas kopi kemasan.

Harsudi Hartono (51) adalah orang yang membuat spanduk bertuliskan 'Dirgahayu NKRI ke 73' itu. Sehari-hari Harsudi bekerja sebagai tukang pijat. Ia menganyam spanduk seorang diri.

"Saya bikin sejak 2016. Alhamdulillah setelah dua tahun, beberapa hari lalu selesai, dan siap dipasang," kata Pria yang karib disapa dengan panggilan Mas Dipo ini.

Warga Gang Cikole Dalam RT 5/RW 4, Kelurahan/Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi itu menganyam bungkus kopi menjadi spanduk selamat HUT ke-73 RI di rumah panggung yang ia huni. Aktivitas itu biasanya dilakukan malam hari setelah pulang memijat.

Setiap bungkus kopi yang didapat kemudian dicuci hingga bersih. Satu saset bungkus kopi digunting menjadi delapan potong.  Potongan-potongan itu kemudian dianyam hingga menyambung satu sama lain.

Hingga akhirnya terbentuk lah spanduk berukuran 1,5 X 10 meter. Kata Dipo, butuh sekitar 25.000 bungkus untuk membuat spanduk tersebut.

"Kalau habis mijat kan saya jalan kaki. Setiap ada warung, saya mampir. Saya minta bungkus kopi bekasnya. Seingat saya, totalnya itu sekitar 25 ribu bungkus. Untuk bikin karakter titik saja, perlu 100 bungkus. Ini demi HUT ke-73 RI," kata Dipo.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


Ingin Ketemu Jokowi

Harsudi Hartono butuh waktu dua tahun menganyam sampah menjadi spanduk ucapan selamat yang keren. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Ditemani istri serta anaknya, Yoyoh Haryati (41) dan Ghani Ramadiyanto (9), Dipo membawa spanduk tersebut ke halaman Balaikota Sukabumi dengan berjalan kaki. Ia ingin menunjukan hasil karyanya kepada masyarakat.

Beberapa pelajar turut membantu Dipo membentangkan spanduk di trotoar depan balaikota. Hasil karyanya menjadi objek pengambilan foto dan video para jurnalis.

"Kalau bisa, mau dikasih ke Presiden Jokowi. Itu kalau bisa, kalau enggak ya wallahualam," kata Dipo saat ditanya mau dikemanakan spanduknya.

Harapan serupa pernah disampaikan Dipo saat membuat spanduk HUT ke 71 RI dari bahan yang sama, dua tahun lalu. Namun, Dipo tak tahu bagaimana prosedur yang harus ditempuh sehingga hasil karyanya diterima Presiden Jokowi.

"Waktu 2016 itu, alhamdulillah akhirnya diterima Pemkot Sukabumi. Sebelumnya pada 2015, saya juga bikin spanduk ucapan HUT Kota ke 100," kata Dipo.

Usai dibentangkan, Dipo kembali menggulung, merapikan, dan membawa pulang spanduknya. Ia berharap karyanya kali ini bisa diterima Presiden Jokowi.

"Saya buat spanduk lagi karena ingin turut serta memeriahkan HUT RI. Mudah-mudahan diterima Presiden," imbuh Dipo.

Simak video menarik pilihan berikut di bawah:

 


Kekaguman Pelajar

Butuh 25 ribu bungkus kopi untuk membentuk spanduk berukuran 1,5 m x 10 m ini. (foto: Liputan6.com / mulvi mohammad)

Dipo mulai belajar menganyam barang-barang bekas secara otodidak sejak 1989. Selain dari plastik kemasan kopi, Ia juga bisa menganyam dengan bahan bungkus rokok.

Di rumahnya, terdapat beberapa hasil karya Dipo mengolah sampah menjadi barang-barang berguna. Di antaranya berupa tas beragam bentuk, figura, tempat pensil, dan mobil-mobilan.

"Saya ingin bantu mengurangi sampah, biar enggak banyak sampah berserakan. Iseng aja. Kalau ada yang pesan, ya alhamdulillah. Saya enggak menjajakannya buat sengaja dijual," tuturnya.

Yoyoh Haryati (41), istri Dipo, mengaku sering kesal melihat keisengan suaminya. Lambat laun, ia pun paham dengan maksud sang suami.

"Saya bangga punya suami kreatif," kata Yoyoh.

Karya Dipo mendapat pujian dari sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi pembentangan spanduk. Beberapa pelajar yang sedang nongkrong di sekitar balai kota pun tak keberatan saat diminta tolong membantu membentangkan spanduk.

"Karyanya keren. Saya nggak nyangka spanduk ini dibuat sama bapak-bapak," kata Raihan Damar (15), Siswa SMAN 4 Kota Sukabumi.

Algi Sahjul (15), pelajar lainnya ikut bangga, ada warga Sukabumi yang sukarela berkarya untuk perayaan HUT ke 73 RI.

"Salut buat bapak yang bikin ini," kata Algi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya