Liputan6.com, Los Angeles - Pemecatan sutradara James Gunn dari waralaba Guardians of the Galaxy oleh Disney, menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar Marvel. Ia terjerat ujaran di masa lalu yang menggunjing masalah pedofilia dan isu sensitif lain melalui media sosial.
Meskipun sudah dihapus sendiri oleh James Gunn sebelum bergabung dengan Disney, tangkapan tulisannya masih beredar dari tangan ke tangan. Belakangan, beberapa foto yang mengaitkannya kembali dengan pedofilia beredar.
Baca Juga
Advertisement
Seperti disampaikan Cosmicbooknews.com, Minggu (12/8/2018), seorang wartawan Daily Caller mengunggah foto James Gunn memakai kostum pendeta bersama wanita yang berdandan seperti anak kecil. Tampak juga di foto lainnya seorang pria berkostum badut.
Hingga kini, belum diketahui dalam acara apa foto tersebut diambil. Beberapa pihak menduga dalam foto tersebut James Gunn sedang menghadiri pesta bertema pedofilia. Namun, ada juga yang berpikir Gunn sedang berada di pesta Halloween atau pesta lainnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Terinspirasi Serial Investigasi
Diketahui, tema kostum James Gunn dan kawan-kawannya dalam foto tersebut terinspirasi dari serial investigasi penyamaran di saluran NBC yang bertajuk To Catch a Predator.
Yang mengejutkan, beberapa waktu lalu James Gunn mengungkapkan di berbagai kesempatan bahwa seorang pendeta di sekolah tata bahasanya, Mosignor Obmanns, melecehkan anak-anak secara seksual.
Diduga kuat, kostumnya sebagai pendeta dalam foto yang baru beredar tersebut juga berasal dari kejadian memilukan itu.
Advertisement
Lelucon Sensitif
Sebelum James Gunn dipecat dari Disney, Guardians of the Galaxy Vol. 3 memang sedang dikembangkan untuk bisa tayang pada 2020. Kemungkinan film tersebut seharusnya bisa syuting tahun depan.
James Gunn dipecat dari Disney setelah ujarannya di masa lalu yang berisi lelucon-lelucon terhadap hal-hal sensitif seperti pemerkosaan, pedofilia, hingga tragedi 11 September, mencuat kembali dalam format tangkapan layar.
Disney memecatnya karena menganggap ujaran tersebut tak sesuai dengan visi misi perusahaan yang mengedepankan pasar anak-anak.