Liputan6.com, Jakarta Sekitar pukul 22.00, para Calon Paskibraka 2018 tingkat nasional berkumpul di Aula Wisma Soegondo Djojopoespito, PP-PON Cibubur, Jakarta Timur pada Senin 13 Agustus 2018.
Advertisement
Mereka duduk di hadapan lilin yang berpendar di tengah kegelapan ruangan. Tiba-tiba satu per satu Calon Paskibraka 2018 mulai sesenggukan. Mereka menangis setelah membaca catatan kecil tentang refleksi diri akan apa yang sudah diberikan pada negara dan keluarga.
Setelah keluar dari ruangan tersebut, satu per satu Calon Paskibraka 2018 mencium bendera merah putih kemudian pembina Paskibraka mengikatkan kendit (semacam sabuk yang terbuat dari kain) di pinggang mereka.
Setelah ke ruang tamu, para Calon Paskibraka putra melepaskan tangisnya dan saling berpelukan untuk menguatkan satu sama lain.
Berbeda dengan Calon Paskibraka Putra, para Capaska putri terlihat lebih kuat. Mereka hanya sebentar berpelukan untuk kemudian tersenyum kembali. Walau wajah merah dan mata sembap terlihat jelas.
"Tadi merenungkan apa saja yang sudah kita lakukan. Apakah kita layak jadi seorang paskibraka. Apakah kita sudah mengubah diri," kata Calon Paskibraka asal Sulawesi Tenggara, Tarisya Ramadhani Tawakal sambil sesenggukan kepada Diary Paskibraka.
Tarisya juga sesekali mencoba tersenyum walaupun wajahnya memerah. "Sedih aja bacanya karena isinya itu kayak menyadarkan kita supaya kita lebih baik. Supaya menghindari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat," kata siswa SMA 2 Raha, Muna ini.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Menyatukan hati antar Paskibraka
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dr. HM. Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan, acara renungan jiwa tersebut juga menjadi cara para Calon Paskibraka menyatukan hati.
"Adik-adik Paskibraka ini sekarang dipandu untuk menyatukan hati antara satu teman dengan teman yang lain," kata Ni'am.
Selain menyatukan hati, kegiatan tersebut juga agar setiap individu Calon Paskibraka mampu merefleksikan diri. "Bagaimana tanggung jawab dia secara individu, kepada bangsa dan juga kepada Tuhan," kata Ni'am.
Advertisement