Liputan6.com, Jakarta Ini kali kedua bagi Muhammad Genta Lembang mengukir prestasi di tingkat nasional, sebelum melenggang ke Jakarta sebagai seorang Paskibraka 2018.
Dua tahun lalu, Paskibraka asal Lampung ini pernah mengikuti kejuaraan bela diri dari Korea Selatan, Hapkido, yang boleh dibilang 'baru' di Indonesia pada tahun itu.
Satu tahun setelah ikut kejuaraan yang diadakan di Yogyakarta tersebut, Genta yang dipercaya sebagai Lurah Desa Bahagia (sebutan asrama Paskibraka), lagi-lagi mengharumkan nama Lampung dengan keluar sebagai juara pada ajang Hapkido Open Tournament Lampung 2017.
Baca juga : Terpilih jadi Lurah, Genta Ingin Paskibraka 2018 Nasional Lebih Kreatif dan Inovatif
Padahal, Genta belum lama menekuni Hapkido. Seingat dia, baru tahu tentang bela diri tersebut pada Januari 2016, lalu enam atau tujuh bulan kemudian sang pelatih mengikutsertakan Genta di kejuaraan tingkat nasional.
"Aku tahu Hapkido dari juniorku. Ceritanya, kita lagi latihan paskibra di sekolah, dia minta izin mau latihan Hapkido. Dari situ tanya-tanya, terus malah ikut," kata Paskibraka yang menginginkan posisi Komandan Kelompok pada upacara HUT ke-73 RI di Istana Negara.
Baca Juga
Advertisement
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Hapkido dan Paskibraka Sama-sama Mengajarkan Disiplin
Mental untuk disiplin sudah Genta dapat di Hapkido. Bila latihan pukul 09.00 pagi, Genta dan teman-teman yang lain sudah harus ada di lapangan bahkan sebelum pukul 08.00.
"Pokoknya jam 09.00 itu sudah mulai latihan, bukan lagi pemanasan," kata Genta. Maka itu dia tidak kaget lagi saat harus disiplin selama mengikuti Diklat Paskibraka 2018 di Cibubur, Jakarta Timur.
Menurut Genta, Hapkido merupakan sebuah prestasi yang harus terus diukir. Karena itu, sepulang mengikuti pendidikan dan pelatihan Paskibraka, cowok kelahiran Seputih Banyak, 14 Juni 2002 akan fokus kembali latihan agar bisa mengikuti kejuaraan Hapkido lainnya.
Tak hanya jago bela diri, pemilik tinggi 180 cm ini juga jago debat bahasa Indonesia dan baca puisi.
Untuk baca puisi, kata Genta, dia pernah meraih juara satu harapan pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional di tingkat Kabupaten.
"Kalau debat bahasa Indonesia, aku juara dua di tingkat Kabupaten Lampung Tengah," ujarnya kepada Diary Paskibraka.
Advertisement
Rencana Setelah Paskibraka
Itu rencananya jangka panjangnya. Sementara rencana jangka pendek yang sudah Genta susun, adalah mengikuti Muli Manghanai (Bujang Gadis).
"Kalau di Jakarta mirip sama Abang None gitu," kata Genta menjelaskan.
Akan tetapi jauh sebelum itu, harapan Genta yang paling utama adalah sukses menjalankan tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional pada 17 Agustus mendatang.
Genta harus berlatih. Mengingat banyak Paskibraka putra yang bisa merebut posisi sakral itu dari dia.
"Aku terus belajar dan berlatih suara agar lebih lantang dan keras, karena tugas seorang Danpok adalah membawa pasukan," kata Genta.
"Jadi, selain berdoa tentunya, aku juga harus lebih giat lagi berlatih," kata Genta yang sejauh ini sudah cukup sering dilatih sebagai Danpok. Kalau dihitung-hitung ada lebih dari lima kali.