Liputan6.com, Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah mempersiapkan berbagai fitur baru dalam sistem seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS 2018) untuk mempermudah proses pendaftaran calon pelamar.
"Dibanding tahun lalu, ada beberapa fitur baru yang sudah kita kembangkan lebih lanjut. Kita akan meminta pihak luar untuk meng-handle itu," ujar Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan saat berbincang dengan Liputan6.com di Kantornya.
Baca Juga
Advertisement
Fitur baru pertama, kata dia, terkait kemampuan server menerima beban. "Kan ada kemungkinan jumlah peserta atau pelamar itu 3-4 kali lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Kita menduga, ada antara 8 juta sampai 10 juta pendaftar," sebutnya.
"Oleh karena itu, beban SSCN juga harus dihitung, dilakukan loading test atau tes beban, apakah nanti bisa down server-nya dan sebagainya. Itu yang kita harus aplikasikan," kata Ridwan.
Ridwan memperkirakan, jumlah formasi yang akan dibuka pada CPNS 2018 ini berkisar 200 ribu sampai 250 ribu posisi, dengan prioritas utama tenaga pendidikan dan kesehatan.
Kedua, ia melanjutkan, akan dipersiapkan fitur baru yang memakai skema self guided mechanism, sehingga mempermudah pendaftar agar tidak salah dalam memilih instansi yang hendak dilamarnya.
"Jadi misalnya saya jurusan arsitektur, kemudian apa saja formasi-formasi yang memerlukan latar belakang arsitektur, dan di mana saja, itu pilihannya akan keluar. Sehingga kemungkinan untuk salah bagi teman-teman memilih formasi itu harusnya makin minimal," dia menuturkan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Seleksi CPNS 2018: Ada 4 Lokasi Tes di Tiap Provinsi
BKN hingga kini masih mengkaji penentuan titik lokasi tes seleksi calon pegawai negeri sipil 2018 (CPNS 2018). Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah para pelamar CPNS menuju tempat tes dari masing-masing tempat tinggalnya.
"Sampai dengan sebulan yang lalu kita masih hanya sediakan 66 titik lokasi yang digadang-gadang jadi lokasi tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) dan SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Tapi terus berkembang, dan sekarang posisinya di 134 titik," kata Kepala Biro Humas BKN, Mohammad Ridwan saat ditemui Liputan6.com di Gedung BKN, Jakarta.
Ridwan menyimpulkan, dengan dipersiapkannya 134 titik tersebut maka satu provinsi minimal akan memiliki empat lokasi tes CPNS 2018. "Artinya, kalau ada 34 provinsi, pukul rata, satu provinsi ada minimal empat lokasi. Itu update terbarunya," ungkapnya.
Dia menyebutkan, ada tiga indikator penentuan titik lokasi. Pertama, jarak tempuh paling jauh rata-rata domisli calon peserta menuju ke tempat tes. Kedua, kesulitan waktu tempuh.
"Kan ada yang jaraknya (ke lokasi tes) 20 km harus makan waktu 2 jam. Terus 100 km cuman 2 jam. Jarak kilometer dari peserta terjauh kita hitung," papar dia.
Indikator ketiga, ia menambahkan, yakni potensi jumlah pelamar pada suatu daerah. Ridwan juga menjelaskan, BKN sudah persiapkan langkah antisipatif bilamana permintaan tes di kawasan yang relatif sulit dijamah transportasi seperti di Papua dan Maluku itu besar.
Sebagai gambaran, dia memberikan contoh, penetapan titik lokasi tes di Jawa Timur yang akan disediakan di berbagai sudut provinsi. Antara lain di Banyuwangi (ujung timur), Madiun (ujung barat), hingga Surabaya (sisi utara).
"Pokoknya, kita ingin tidak seperti tahun lalu, yang tidak terlalu menghitung jumlah uang yang dikeluarkan peserta untuk persiapan itu. Kita juga harus lebih humanis, menghitung biaya riil yang mereka keluarkan untuk makan, menginap, transportasi, dan sebagainya," tutur dia.
Advertisement