Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung rencana PT Pertamina (persero) untuk menerapkan sistem digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, penyaluran BBM selama ini masih menggunakan sistem manual sehingga rentan terjadi kesalahan dalam pencatatan distribusi BBM bersubsidi.
"Sekarang kan enggak ada alatnya. Selama ini manual, pakai invoice manual SPBU," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dengan menggunakan teknologi digital pencatatan penyaluran BBM bersubsidi menjadi lebih akurat. Dampaknya, pembayaran subsidi oleh pemerintah ke Pertamina akan lebih sesuai dengan yang disalurkan ke masyarakat.
"Kami enggak tahu konsumsi riil di masyarakat. Kalau ini kan online, kami bisa lihat mau di ujung Irian juga kami bisa tahu," ujarnya.
Djoko pun mendukung rencana Pertamina menggunaan sistem digital pada kegiatan penyaluran BBM. Hal tersebut juga telah didukung oleh Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
"Kami dukung, tapi harus ada aturan dari BPH Migas dulu, soal IT," tandasnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina Terapkan Sistem Digital pada Penyaluran BBM
Sebelumnya, Pertamina akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Penggunaan sistem tersebut untuk meningkatkan keakuratan pencatatan konsumsi BBM.
Anggota Komite Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Saryono Hadiwijojo mengatakan, Pertamina telah sepakat menerapkan teknologi digital dalam peroses penyaluran BBM, dari tangki penyimpanan BBM di SPBU sampai keran penyaluran BBM (nozzle) di dispanser.
BACA JUGA
"Pertamina telah sepakat untuk melakukan digitalisasi pada 5518 SPBU," kata Saryono, pada Senin 13 Agustus 2018.
Saryono mengungkapkan, tujuan menerapkan sistem digital pada penyaluran BBM terkait pendataan penyaluran BBM yang lebih akurat, khusus untuk BBM bersubsidi, pembayaran subsidi pemerintah ke Pertamina akan lebih tepat.
"Supaya pendataan dan pengendalian BBM bersubsidi bisa terlaksana dengan baik," tutur dia.
Saat ini uji coba penerapan sistem digital telah dilakukan pada 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Targetnya sampai 31 Desember 2018 5.518 SPBU akan menerapkan sistem tersebut.
"Uji coba sudah dilakukan 10 SPBU dilakukan dari mulai awal tahun sampai sekarang. Kita targetkan best effort bisa selesai," tandasnya.
Advertisement