Liputan6.com, Jakarta - Federasi Indonesia Bersatu melaporkan bakal cawapres Sandiaga Uno ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Mereka melaporkan Sandiaga terkait cuitan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief soal tudingan pemberian mahar Rp 500 miliar ke PKS dan PAN.
"Saya bersama Federasi Indonesia Bersatu menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh saudara Andi Arief Wasekjen Partai Demokrat beberapa hari yang lalu, bahwa patut diduga ada politik mahar terhadap pencapresan salah satu pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden," ujar Sekjen Federasi Indonesia Bersatu Muhammad Zakir di Kantor Bawaslu RI Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).
Advertisement
Menurut Zakir, Bawaslu harus menelusuri dugaan pemberian mahar politik tersebut agar Pilpres 2019 berjalan secara demokratis. Untuk itu, dalam laporannya, dia menyertakan dikumen berupa cuitan Andi Arief di akun twitter-nya.
"Bukti yang kita bawa lebih kepada pernyataan Andi Arief di beberapa media kemudian ada juga yang dituliskan langsung di twitter-nya. Saya pikir itu untuk sementara dan terkait benar atau tidak itu tugas Bawaslu," jelas dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Cuitan Andi Arief
Andi Arief menulis sejumlah kritikan keras terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di akun Twitter-nya. Dalam cuitannya tersebut, dia menyebut sejumlah partai politik, termasuk PKS.
Sejumlah tweet Andi yang ditulis tadi Rabu malam 8 Agustus 2018 antara lain berbunyi: "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangan ke kuningan. bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tidak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan, jenderal kardus."
Dilanjut dengan tweet berikutnya: "Jenderal kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS."
Menurut Andi, Prabowo sebagai calon presiden telah berselingkuh dan tak sejalan dengan kariernya sebagai mantan jenderal militer. Andi pun yakin, bahwa Prabowo telah melakukan politik transaksional dengan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 500 miliar.
Advertisement
Bantahan Sandiaga Uno
Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendatangi KPK untuk melaporkan harta kekayaan. Laporan itu terkait syarat pencalonan dirinya sebagai bakal cawapres.
Tiba sekitar pukul 13.00 WIB, Sandiaga yang mengenakan kemeja biru dan berada di Gedung KPK sekitar 30 menit.
"Saya ingin berterimakasih pada Pak Caya Arefa yang sudah menerima pelaporan e-LHKPN, yang saya masukan sebagai syarat pencalonan sebagai calon wakil presiden. Saya ditemani oleh tim yaitu Pak Sudirman Said," kata Sandi di Gedung KPK, Selasa (14/8/2018).
Pada penyerahan laporan itu, Sandiaga juga membantah kabar soal mahar Rp 500 miliar yang dia berikan pada PAN dan PKS.
"Tadi juga ada pernyataan kepada Pak Cahya bahwa saya membantah dan saya menggaris bawahi bahwa tidak benar, tidak ada (mahar) dan itu tidak benar," jelasnya.
Mantan Wagub DKI itu tidak menjelaskan jumlah harta yang ia laporkan. Namun, ia memastikan Pilpres akan dilakukan secara transparan.
"Saya menghargai proses ini dan saya ingin pemilu transparan, bersih, dan menjawab aspirasi masyarakat," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini: