Liputan6.com, Roma - Adik Valentino Rossi, Luca Marini akhir-akhir ini menjadi topik perbincangan yang cukup hangat di paddock MotoGP. Tiga tahun sudah Marini turun di kelas Moto2, dan tahun ini ternyata menjadi masa pembuktiannya, bahwa ia bukanlah sekadar adik Valentino Rossi, sang sembilan kali juara dunia balap motor.
Marini turun semusim penuh di ajang Grand Prix untuk pertama kali pada tahun 2016, di mana ia membela Forward Racing. Rider 21 tahun ini pun jatuh bangun meraih hasil baik, ditambah cedera bahu berkepanjangan sejak tahun lalu. Saat bahunya mulai pulih, rider Sky Racing VR46 ini pun langsung unjuk gigi.
Baca Juga
Advertisement
Gebrakan pertamanya terjadi di pekan balap Moto2 Assen, Belanda awal Juli lalu, di mana ia untuk pertama kali start dari barisan terdepan, yakni dari posisi ketiga. Sayangnya, ia terpaksa puas finis kedelapan.
Marini kembali gemilang di Jerman, di mana ia start dari posisi kedua dan meraih podium pertamanya dengan finis ketiga. Ia makin mencuri perhatian usai merebut pole di Ceko, memimpin balapan berlap-lap lamanya, bertarung sengit dengan Miguel Oliveira, sebelum harus puas finis kedua usai dikalahkan tepat di lap terakhir.
Dalam pekan balap di Austria akhir pekan lalu, Marini start dari posisi 10, dan kembali naik podium usai finis ketiga. Melihat dirinya kompetitif dan konsisten bertarung di papan atas, Marini pun sama sekali tak kecewa dirinya belum meraih kemenangan.
Ia yakin dirinya masih punya banyak waktu, mengingat ia dipastikan bertahan di Moto2 tahun depan. Marini pun dinilai bakal bisa mengikuti jejak sang kakak, Valentino Rossi.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini.
Tak Kecewa Belum Menang
"Saya tak kecewa. Saya senang. Saya harus menjalani banyak hal dengan tenang, selangkah demi selangkah dan bekerja keras. Dengan begitu hasil baik akan datang. Saya senang banyak orang membicarakan saya, banyak yang memuji saya. Saya harus terus bekerja seperti ini, tampil konsisten. Tak banyak seri tersisa musim ini, dan kemudian saya harus fokus pada musim depan," ungkapnya kepada Corse di Moto.
"Meraih pole di Brno rasanya sangat keren, bahkan rasanya makin menyenangkan usai kualifikasi, di mana saya menghadiri jumpa pers dengan para rider MotoGP. Podium tak berarti banyak, tapi rasanya memang spesial. Podium berarti saya berhasil bertarung dengan para rider yang kuat," lanjutnya.
Marini tak memungkiri, bahwa wejangan sang kakak sangat berguna untuk performanya di lintasan, namun membantah bahwa dirinya mendapatkan banyak keistimewaan dari fakta bahwa dirinya adik dari seorang Valentino Rossi. Ia pun senang, bahwa kini orang mulai mengenalinya, memanggil namanya sendiri ketimbang sebutan 'Si Adik Rossi'.
Advertisement
Tak Terbantu Nama Besar Kakak
"Saya jelas selalu 'merasa' saya adik Vale. Ia bagian dari hidup saya, dan saya merasa sangat bangga dan terhormat menjadi adiknya. Tapi saya tak pernah merasa terbantu oleh fakta ini, dan belum pernah ada yang bilang begitu. Bahkan, sekarang makin banyak orang yang meminta saya berhenti sejenak untuk foto bersama di paddock. Mereka memanggil nama saya. Bagi saya ini sudah cukup," ujarnya.
Bukan rahasia lagi bahwa bila seorang rider makin berprestasi di Moto2, makin besar pula peluangnya naik ke MotoGP. Hal ini juga berlaku pada Marini, yang baru saja meraih tiga podium beruntun. Ia pun berharap Rossi masih aktif balapan di MotoGP saat ia naik kelas nanti.
"Semoga Vale balapan lebih lama lagi, mungkin ia bakal tanda tangan kontrak baru. Apakah saya bisa bertarung dengannya? Kenapa tidak? Saya selalu berkata bahwa ia harusnya tetap balapan lebih lama sementara saya bekerja keras untuk naik ke MotoGP," pungkas pria yang akrab disapa 'Maro' ini.
Sumber: Bola.net