Top 3 News: Mengejutkan, Ini Jawaban KPK soal Mahar Politik Sandiaga

Top 3 news, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menuding Sandiaga memberikan mahar politik untuk PKS dan PAN, masing-masing sebesar Rp 500 miliar.

oleh Luqman RimadiMaria FloraLizsa EgehamYunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 15 Agu 2018, 07:00 WIB
Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno seusai melaporkan LHKPN di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8). LHKPN yang merupakan bagian dari syarat pencalonan dirinya sebagai bakal cawapres. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, cuitan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitternya @AndiArief jelang Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno akan dideklasrasikan membuat gerah banyak orang. 

Sandiaga dituding telah memberikan mahar politik sebesar Rp 500 miliar, masing-masing kepada PKS dan PAN agar memuluskan dirinya menjadi pendamping Prabowi dalam Pilpres 2019.

Namun, hal ini dibantah keras oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. Sandiaga mengaku tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Apalagi undang-undang jelas melarang soal mahar politik.

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian di Liputan6.com, kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Bumi Seribu Masjid untuk memberi bantuan secara langsung kepada warga terdampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tak hanya memberikan bantuan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini sempat menjadi imam saat menunaikan salat Magrib bersama warga Lombok.

Menurut Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, bacaan Salat Jokowi cukup baik dan jelas.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Selasa, 14 Agustus 2018:


1. Soal Dugaan Mahar Politik Rp 1 Triliun, Ini Kata KPK

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat memberi keterangan terkait penetapan cagub Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus sebagai tersangka di Jakarta, Jumat (16/3). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Andi Arief, dalam akun Twitternya, menuding Sandiaga memberikan mahar politik untuk PKS dan PAN, masing-masing sebesar Rp 500 miliar.

Apakah dugaan tersebut bisa diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, pihaknya tidak bisa menyelidiki soal dugaan mahar politik tersebut.

Dia menjelaskan, pihaknya baru bisa ikut menangani tudingan Andi Arief jika terdapat indikasi tindak pidana korupsi.

 

Selengkapnya...

 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


2. Kesaksian TGB Jadi Makmum Salat Jokowi di Tenda Darurat Gempa Lombok

Jokowi Jadi Imam Saat Korban Lombok Salat Magrib (Foto: Facebook Jokowi)

Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengaku menjadi saksi bagaimana Jokowi melantunkan ayat Alquran saat memimpin Salat di tenda posko darurat gempa Lombok.

Ketika waktu salat akan dimulai, Jokowi lebih dulu menawarkan TGB menjadi imam. Namun, TGB berkilah dan mempersilahkan Jokowi memimpin salat. Hal itu dilakukan sebagai adab menghormati Jokowi sebagai tamu dan kepala negara.

Jokowi lalu maju dan mulai mengimami. Maka terungkaplah bagaimana Jokowi melafalkan bacaan salat, ayat demi ayat.

 

Selengkapnya...


3. HEADLINE: Siapa Berhak Isi Kursi Kosong Wagub DKI, Gerindra atau PKS?

Cawapres Sandiaga Uno melambaikan tangan usai deklarasi capres-cawapres di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8). Koalisi Gerindra, PAN dan PKS membawa Prabowo-Sandiaga ke Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Setelah sempat berebut posisi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019, persaingan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berlanjut ke kursi Wagub DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno.

Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Al Juffri mengatakan, posisi Wagub yang lowong akan diisi oleh kadernya.

Namun, hal tersebut dibantah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik. Dia mengatakan, PKS tak perlu ngotot untuk segera menempati posisi yang ditinggalkan Sandiaga itu. Ikuti saja aturan yang ada.

 

Selengkapnya...

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya