3 Upacara Unik HUT RI di Gunung, Goa, dan Laut Jawa Tengah

Di Wonosobo, para masyarakat dan para pendaki dari penjuru nusantara berencana menggelar upacara di puncak Gunung Prau

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Agu 2018, 00:03 WIB
Gunung Prau, Dieng. (Foto: Liputan6.com/Pengelola Gunung Prau/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Semarang - Beragam acara digelar masyarakat untuk memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT RI ke-73, pada tahun 2018 ini. Di Jawa Tengah, setidaknya ada tiga upacara bendera unik lantaran dilakukan bukan di tempat biasa.

Upacara unik ini digelar di wilayah berbeda, yakni Dataran Tinggi Dieng, Purbalingga, dan Cilacap. Mereka menggelar upacara bendera, sesuai dengan karakteristik wilayahnya.

Di Dieng, masyarakat dan para pendaki dari penjuru nusantara berencana menggelar upacara di puncak Gunung Prau dilanjutkan penerbangan 1.000 layang-layang dan bersih gunung.

Adapun di Purbalingga, pemerintah daerah, pelaku wisata dan masyarakat menggelar upacara di gua. Sementara, di Cilacap, warga Kecamatan Kampung Laut bakal berupacara bendera memperingati HUT RI ke-73 di atas air Laguna Segara Anakan.

Upacara HUT RI unik pertama di Wonosobo. Sebagaimana diketahui, sebagian wilayah didominasi pegunungan. Salah satunya, Gunung Prau, Dieng.

Di luar statusnya sebagai gunung favorit pendakian, gunung ini nyaris selalu menjadi salah satu spot andalan bagi para pendaki dan masyarakat untuk merayakan hari kemerdekaan. Pada peringatan kemerdekaan RI tahun ini, sekitar seribu pendaki akan menggelar upacara di puncak Gunung Prau .

Gunung ini favorit lantaran rute yang ditempuh untuk mencapai puncak tak terlalu panjang, hanya sekitar dua jam perjalanan kaki. Meski begitu, keindahan panorama puncak Gunung Prau tak kalah dengan puncak gunung-gunung lain yang medan pendakiannya lebih berat.

Panitia peringatan HUT RI Gunung Prau, Misyadi mengatakan yang menarik, petugas upacara, mulai dari pemimpin upacara, pembawa teks pancasila, pembaca UUD 1945, hingga pasukan pengibar bendera adalah para pendaki luar daerah.

Mereka telah berlatih dan gladi bersih menjelang hari H upacara HUT RI ke-73 unik yang bakal digelar Jumat 17 Agustus 2018 pagi. Uniknya, sebelum upacara HUT RI, para pendaki akan membentangkan bendera raksasa berukuran 2 x 17 meter.

"Petugas upacaranya udah dapat, tapi saya belum tahu siapa orangnya," ucapnya, beberapa waktu lalu.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


Upacara Kemerdekaan RI di Goa Lawa nan Artistik

Latihan upacara peringatan HUT RI ke-73 di dalam Goa Lawa, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Misyadi mengungkapkan, tahun ini pelaksanaan upacara bendera dilakukan bersama oleh seluruh pendaki dari kelompok berbeda. Di tahun-tahun sebelumnya, para pendaki biasanya mengadakan upacara secara berkelompok.

"Sebelumnya kalau upacara berkelompok masing-masing, jadi kelihatannya kurang bagus. Makanya sekarang coba disatukan biar lebih terlihat persatuannya,” dia menjelaskan.

Kecuali para petugas upacara, para peserta upacara tidak dituntut mengenakan seragam. Mereka boleh berpakaian bebas, asal sopan. Adapun pendaki yang diberi mandat sebagai petugas upacara, diwajibkan mengenakan atribut khusus petugas upacara.

Seusai upacara, para pendaki tak lantas bubar. Mereka akan menerbangkan layang-layang dari bahan organik. Panitia menyiapkan 1.000 layang-layang untuk seribuan lebih pendaki yang telah mendaftar sebagai peserta.

“Kegiatan itu akan diikuti dengan agenda resik gunung yang melibatkan para pendaki. Mereka akan kerja bakti membersihkan gunung, terutama jalur pendakian dari sampah yang ditinggalkan pendaki,” dia menerangkan.

Di Purbalingga, Memperingati HUT RI ke-73 pengelola daya tarik wisata Goa Lawa Purbalingga atau Golaga bakal menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di dalam goa. Upacara ini menjadi satu-satunya peringatan HUT RI di dalam goa yang artistik dan unik.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Ir Prayitno upacara akan dilaksanakan di salah satu ruang di dalam goa yang disebut dengan Balai Pertemuan Agung.

Ruangan dalam goa itu semula berupa lumpur. Namun kini sudah dibersihkan serta ditata dengan nuansa lampu yang apik. Ruangan itu mampu menampung 500 orang

Dia menerangkan, meski mampu menampung 500 orang, namun peserta upacara di dalam goa nantinya dibatasi sekitar 200 orang. Peserta upacara terdiri dari karyawan Golaga, anggota Pokdarwis Siwarak Kecamatan Karangreja, para pedagang, Pemerintah Desa Siwarak, masyarakat sekitar goa, dan pengunjung yang tengah berwisata.


Pawai Usai Upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Laguna Segara Anakan Cilacap

Upacara peringatan HUT RI ke-73 di atas Laguna Segara Anakan, Kampung Laut, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Nurindra/Muhamad Ridlo)

"Peringatan HUT RI didalam goa ini untuk membangun rasa nasionalisme pengelola dan pegiat wisata di sekitar Golaga serta sebagai ajang promosi kepada masyarakat luas," ucap Prayitno, Selasa malam, 14 Agustus 2018.

Sebagaimana lazimnya upacara peringatan kemerdekaan RI, rangkaian upacara dilengkapi dengan pembacaan teks Pancasila, teks proklamasi, pengibaran bendera merah putih serta pembacaan amanat Gubernur Jateng.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan upacara itu, lanjut Prayitno, pihak Dinporapar Purbalingga bersama manajemen PD (Perusahaan Daerah) Owabong mengundang anggota Koramil Karangreja untuk melatih tata upacara sesuai dengan ketentuan resmi.

Nun di belahan selatan Jawa Tengah bagian barat, warga Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sedang mempersiapkan upacara peringatan kemerdekaan RI di atas laut. Upacara ini akan digelar di laguna yang diklaim terlengkap dan terbesar di Asia, Laguna Segara Anakan.

Camat Kampung Laut, Nurindra Wahyu menerangkan, peserta direncanakan berjumlah kisaran 200 orang. Mereka terdiri dari nelayan, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, TNI, Polri dan pelajar SD, SMP dan SMA.

Pengibaran bendera juga akan dilakukan di atas perahu yang diberi papan dan dipasangi tiang bendera. Adapun peserta upacara akan berdiri berkeliling di atas perahu.

Usai upacara, peserta juga bakal menggelar pawai perahu hias. Sekitar 30 perahu nelayan dan dinas dijadwalkan mengikuti pawai ini.

“Sebelumnya perahu hias ini digunakan untuk upacara. Selanjutnya akan keliling ke seluruh kawasan Laguna Segara Anakan dari depan gedung kecamatan Kampung Laut,” Nurindra menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya