Upaya RSUD Kota Mataram Tangani Trauma Pasien Korban Gempa Lombok

RSUD Kota Mataram memberikan layanan khusus untuk pasien korban gempa Lombok yang mengalami trauma.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Agu 2018, 12:30 WIB
RSUD Kota Mataram punya homecare (perawatan rumah) untuk menangani pasien korban gempa Lombok yang trauma. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Mataram, Nusa Tenggara Barat RSUD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berupaya memberikan pelayanan khusus bagi pasien korban gempa Lombok yang mengalami trauma. Upaya tersebut berupa mengundang psikiater, tokoh agama, dan ulama untuk memberikan siraman rohani.

Menurut Direktur Utama RSUD Kota Mataram, Lalu Herman Mahaputra, siraman rohani bertujuan menguatkan mental pasien korban gempa.

"Disampaikan, kalau ini (gempa) adalah musibah, tapi kita tidak bisa seperti ini terus (berduka, terpuruk). Kami berupaya memberikan edukasi juga soal gempa," papar Herman ketika ditemui di RSUD Kota Mataram, ditulis Rabu (15/8/2018).

Upaya penanganan trauma sudah berjalan sejak Selasa, 7 Agustus 2018. Upaya lainnya adalah dengan memberikan layanan home care (pelayanan kesehatan ke tempat tinggal pasien).

"Untuk home care, yang kami utamakan adalah pasien yang alami open fracture (cedera patah tulang terbuka). Kami fokuskan perawatannya dengan koordinasi dari dokter ortopedi," Herman melanjutkan.

Sebelum dilakukan home care, dokter ortopedi juga akan menilai, apakah pasien korban gempa perlu ditindaklanjuti.

 

*Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:


Sasaran pasien rumah sakit lain

Dirut RSUD Kota Mataram, Lalu Herman Mahaputra mengatakan, home care ditujukan pasien dari rumah sakit rujukan lain. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Herman mengungkapkan, layanan home care untuk pasien korban gempa tak hanya menyasar pasien RSUD Kota Mataram saja, melainkan pasien dari luar rumah sakit lain.

"Untuk selanjutnya, kami ingin mendata pasien yang butuh home care, bukan hanya pasien di sini, tapi data pasien dari rumah sakit rujukan provinsi. Kami mencoba untuk melayani mereka di rumah," ungkap Herman.

Setelah pasien pulang ke rumah, petugas home care akan dikirim. Petugas kesehatan home care yang dimiliki RSUD Kota Mataram berjumlah 15 orang.

Jangka waktu pelayanan home care pun tergantung kondisi pasien.

"Home care itu butuh waktu lama. Ya, minimal apa pun yang kami lakukan, antar petugas kesehatan di sini saling melaporkan dan berdiskusi. Yang pasti, kami memberikan pelayanan semaksimal mungkin," Herman melanjutkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya