Ditunjuk Jadi Menpan-RB, Syafruddin Diharap Jadikan PNS Bersih dari Korupsi

Politisi Nasdem menilai sebagai perwira tinggi kepolisian, Syafruddin terbilang sosok yang bersih.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2018, 08:14 WIB
Wakapolri Komjen Syafruddin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III Ahmad Sahroni mendukung terpilihnya Wakapolri Komjen Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menggantikan Asman Abnur.

Politisi Nasdem ini mengemukakan sebagai perwira tinggi kepolisian, Syafruddin terbilang sosok yang bersih. Pengalamannnya sebagai Wakapolri yang memiliki peran mengatur sumber daya manusia di institusi Polri merupakan salah satu gambaran jelas prestasinya.

"Syafruddin sosok yang bersih dan berpengalaman mengatur institusi besar dengan jabatannya sebagai Wakapolri. Kita berharap dan yakin Syafruddin mampu meneruskan pekerjaan yang belum terselesaikan oleh Asman terkait reformasi birokrasi khususnya di lingkungan aparatur negara," kata Sahroni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Indonesian Corruption Watch sebelumnya merilis data yang menyebut pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Daerah (Pemda) dinilai menjadi aktor pelaku korup terbanyak selama 2017.

Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Laola Ester menuturkan, dalam data Tren Pelaku Profesi Korupsi berdasarkan profesi tahun 2015-2017, dari keseluruhan terdakwa korupsi, aktor yang berprofesi sebagai pegawai di tingkat Pemkab/Pemkot/Pemprov masih menempati urutan tertinggi sebagai pelaku korupsi.

Laola mengungkapkan ada 456 PNS di daerah yang terjerat kasus korupsi di tahun 2017, meningkat drastis dari tahun 2016 dengan angka yang terkena kasus korupsi sebanyak 217 PNS.

Sementara Badan Kepegawaian Nasional (BKN) diketahui hingga Juli tahun ini telah memblokir data kepegawaian terhadap 231 Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang telah berkeputusan hukuman tetap (inkracht) dan belum diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) instansinya.

231 nama ASN yang diblokir itu merupakan pegawai di 56 instansi pemerintah, dengan rincian 1 orang bekerja di salah satu instansi pemerintah pusat dan 230 lainnya dari 55 pemerintah daerah.

Sahroni berharap dengan pengetahuannya di bidang hukum, Syafruddin akan mampu menjadikan para PNS menjadi lebih bersih, khususnya dari kasus korupsi.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan tayangan video menarik di bawah ini:


Blokir Data 231 ASN

Wakapolri Komjen Syafruddin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Berbekal pengalamannya sebagai penegak hukum, kita berharap para aparatur negara di bawah kepemimpinannya akan lebih bersih. Jangan lagi ada PNS yang terlibat kasus korupsi dan reformasi birokrasi akan berjalan lebih baik," yakin Sahroni.

Mengenai sosok pengganti Wakapolri yang dikabarkan akan diteruskan Irjen Idham Azis, Sahroni menilai sosok perwira tinggi itu terbilang mumpuni. Ketegasan yang dimiliki Idham akan diteruskan saat menjabat sebagai Wakapolri.

Sahroni juga berpesan agar Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian dan Idham Azis sebagai Wakapolri mampu memberikan keamanan kepada negara, khususnya dari terorisme. Polri juga harus mampu membuktikan sebagai pengayom dan pelindung masyarakat dengan tak adanya permainan kasus serta memberikan pelayanan yang baik sesuai moto profesional modern terpercaya (promoter).

"Kapolri dan Wakapolri berlatarbelakang Densus 88. Ini menjadi gambaran kesiapan Polri dalam pemberantasan teroris. Di satu sisi Polri juga harus terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan membuktikan pelayanan yang baik secara promoter," tandas Sahroni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya