Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan memfasilitasi ketersediaan tempe di Makkah, Arab Saudi untuk bahan baku makanan jemaah calon haji Indonesia di tahun depan.
"Kami akan mengusahakan hal ini," ujar Lukman, seperti dilansir Antara, Kamis (16/8/2018).
Advertisement
Pernyataan Lukman terkait adanya usulan dari pihak katering di Arab Saudi agar pemerintah Indonesia memberi kemudahan ketersediaan tempe untuk lauk pauk jemaah calon haji Indonesia.
Misalnya, saat Lukman mengunjungi dapur Global Taste dan menemukan jika di perusahaan katering itu kesulitan mendapatkan tempe.
Kendati demikan, masukan itu tidak bisa mendadak diterapkan pada tahun ini karena proses pengadaan tempe tidak bisa dilakukan secara mendadak tetapi harus terencana dengan baik.
Fasilitas kemudahan mendapatkan tempe bagi katering di Saudi setidaknya baru bisa diterapkan pada musim haji tahun berikutnya.
Pemerintah Indonesia sendiri memang berupaya untuk menyajikan makanan khas Indonesia agar jemaah dari Tanah Air dapat nyaman dalam beribadah haji.
Makanan merupakan salah satu hal krusial yang mempengaruhi kenyamanan beribadah karena jika jamaah tidak bernafsu makan bisa saja mempengaruhi kebugarannya karena kurang asupan nutrisi yang berkecukupan.
"Pengadaan makanan bercita rasa Nusantara merupakan bagian dari komitmen pemerintah menyelenggarakan ibadah haji yang berkualitas bagi jemaah Indonesia," tegas Lukman.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Susah Dapat Tempe
Sebelumnya, para koki atau juru masak kerap kesulitan mendapat bahan olahan, misalnya tempe. Hal itu terungkap saat Menteri Agama, sekaligus Amirul Hajj Lukman hakim Saifuddin mengunjungi beberapa dapur katering penyedia makanan bagi jemaah calon haji asal Indonesia.
Dalam kunjungan itu, Lukman bertanya kepada para koki tentang kendala yang dihadapi.
"Apa yang sulit disini? Apa saja kendala selama memasak untuk jemaah?," tanya Lukman kepada seorang chef asal Indonesia bernama Ucup Saputra.
Mendapat pertanyaan itu, Ucup memberikan penjelasan. Dia mangaku, langkanya produk tempe menjadi salah satu kendala. " Tempe Pak, sulit didapat," jawab Ucup.
"Sulit gimana mas?," Lukman kembali bertanya.
Menurut Ucup, selama ini tempe didapat dari Jeddah dan itu pun harus menunggu cukup lama. "Tempe itu agak susah, terkadang ada terkadang juga tidak ada. Jadi agak susah," kata Ucup.
Dia mengatakan, sekali memasak, tim yang berjumlah 15 orang harus menyiapkan 1.000 tempe untuk 4.700 porsi. Ucup pun mendapatkan tempe langsung dari penyedia Indonesia.
"Terkadang pas kita dapat jatah masak menu tempe, mereka sulit memastikan apakah bisa dikirim atau tidak. Tapi saya kejar terus biar diusahakan ada," tandas Ucup.
Advertisement