Liputan6.com, Ambon - Dua bak penampung Bahan Bakar Minyak milik PT Pertamina yang berlokasi di Desa Wayame Kecamatan Teluk Baguala bocor pada pukul 11.00 WIT, Rabu (15/8/2018).
Akibat kejadian ini, ribuan liter minyak avtur (bahan bakar pesawat) tumpah ke sungai yang berdekatan dengan bak penampung. Warga pun berdatangan ke lokasi untuk menyuling minyak tanah itu sejak informasi kebocoran tersebar melalui media sosial.
Hingga pukul 16.00 WIT warga dari berbagai desa di Kota Ambon terus berdatangan, ada yang membawa jeriken, hingga membawa tong air berukuran besar.
Baca Juga
Advertisement
Salah seorang warga RT 006/003 Desa Wayame, Rodea Maukari 15 tahun, yang menjadi saksi pertama melihat adanya tumpahan minyak mengatakan, awalnya dia hendak menbersihkan wortel di sungai yang ada di bawah dapur rumahnya, tapi sungai kecil itu sudah berubah warna dan berbau minyak.
"Saya mengira ada tetangga yang bersihkan kompor di sungai, tapi tidak ada. Warna air juga semakin berubah," ujar Rodea.
Dia lalu memanggil ibunya untuk melihat sungai yang berubah warna. Pamannya yang berada di sebelah rumahnya kemudian keluar dan mencari tahu sumber tumpahan minyak.
"Om saya lalu melaporkan kebocoran kepada petugas di pos jaga, setelah itu kami kaget sudah banyak warga menimba," kata Rodea.
Dari pantauan Liputan6.com, lokasi tumpahan minyak telah dipasangi garis pembatas oleh pihak polisi, tapi warga tetap mengabaikannya dan menerobos sungai untuk menyuling minyak.
"Ini bukan minyak tanah, tapi bahan bakar pesawat, katanya bisa dipakai tapi harus dicampur dengan minyak tanah," ujar Iwan salah satu warga yang juga ikut menyuling.
Sementara, pihak Pertamina hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab tumpahan minyak yang telah mencemari sungai.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak video pilihan berikut ini: