Liputan6.com, Jakarta Hasnur Group, perusahaan yang berbasis di Kalimantan Selatan berencana melepas sebagian saham anak usahanya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Rencana tersebut diharapkan dapat terwujud pada kuartal I 2019.
Juru bicara Hasnur Group merangkap Direktur Keuangan PT Hasnur Citra Terpadu, Syamsul Bachri Djadi menyampaikan, saat ini Hasnur Group bergerak pada lima strategic business unit (SBU) yang terdiri dari kehutanan, pertambangan, infrastruktur, agro, media dan services.
Advertisement
Dari lima SBU tersebut menurutnya, Hasnur memilih bisnis pertambangan dan infrastruktur untuk melantai di bursa saham. “Selain karena sizenya paling besar, lini bisnis yang dikelola oleh PT Hasnur Jaya International (HJI) tersebut merupakan tulang punggung group kami,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Dari aksi korporasi tersebut, lanjut Syamsul, pihaknya berharap dapat meraih dana sebesar Rp 1, 2 triliun hingga Rp 1,4 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk keperluan ekspansi perusahaan dalam pengembangan infrastruktur dan logistik pada SBU mining dan infrastruktur, khususnya untuk penyediaan storage maupun pengangkutan, di Kalimantan Selatan serta rencana ekspansi ke Pulau Sumatera.
Lebih jauh disampaikan, pada SBU pertambangan dan infrastruktur yang akan dibawa ke pasar modal, kata Syamsul, Hasnur Group memiliki konsesi tambang batu bara yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan total cadangan sebesar 200 juta metric ton (MT) pada luas area konsesi 21.700 hektare.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Produksi Batu Bara
Dalam tiga tahun terakhir, produksi batu bara yang dihasilkan mencapai 20,72 juta MT atau tumbuh 40 persen. Untuk tahun ini batu bara yang diproduksi ditargetkan mencapai 11,54 juta MT atau tumbuh 67 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain tambang batu bara, portofolio bisnis HJI lainnya terdiri dari bisnis kontraktor berkapasitas 30 juta bcm, lalu shipping 25 juta MT dan bisnis port berkapasitas 3 juta MT.
Sementara terkait kinerja, dari 5 SBU yang dikelola, Syamul menyatakan pada 2017 Hasnur Group membukukan total pendapatan Rp 2 triliun dengan laba bersih Rp 400 miliar.
Sementara posisi aset Group Usaha yang didirikan oleh H Abdussamad Sulaiman pada 1966 tersebut tercatat sebesar Rp 4,98 triliun di tahun buku 2017. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 3 triliun merupakan aset pada portofolio pertambangan dan infrastruktur.
“Dari total pendapatan yang diraih Hasnur Group tersebut, SBU pertambangan dan infrastruktur memberi kontribusi lebih dari 90 persen,” tandas dia
Advertisement