Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika fokus perhatian Pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya pembangunan infrastruktur. Namun juga pada bagaimanan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM).
Dia mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk hampir 260 juta jiwa, Indonesia percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuan untuk mempersiapkanmanusia Indonesia yang maju dan unggul.
Baca Juga
Advertisement
"Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan sumber daya alam, tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar dalam bentuk sumber daya manusia. Inilah sesungguhnya modal terbesar dan terkuat yang harus kita miliki," ujar Jokowi saat pidato Presiden Republik Indonesia di depan Sidang Tahunan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2018 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Jokowi mengatakan jika pembangunan manusia Indonesia merupakan investasi Indonesia untuk menghadapi masa depan, untuk melapangkan jalan menuju Indonesia maju. Pemerintah ingin mempersiapkan manusia Indonesia menjadi orang yang unggul sejak dalam masa kandungan sampai tumbuh secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan diridan keluarganya.
"Kita bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil. Ketika mereka memasuki usia sekolah,tidak boleh lagi anak-anak kita, termasuk anak-anak yatim piatu, terpaksa putus sekolah karena alasan biaya pendidikan yang tidak terjangkau," tambah dia.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Komitmen
Dia mengatakan, jika komitmen ini akan diwujudkan melalui pembagian Kartu Indonesia Pintar, yang pada 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik, serta perluasan penyaluran program beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa.
Selain pemerataan akses dan kualitas pendidikan, pemerintah juga tidak lupa untuk membangun manusia Indonesia yang sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Kemudian, kata Jokowi, untuk memberikan perlindungan sosial bagi warga yang tidak mampu, pemerintah meningkatkan secara bertahap Penerima Bantuan Iuran JKN dari 86,4 juta jiwa di tahun 2014 menjadi 92,4 juta jiwa pada Mei 2018.
"Kita bersyukur apa yang kita kerjakan membuahkan hasil, kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam empat tahun terakhir terus membaik. Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,81 di tahun 2017. Dengan hasil itu, Negara kita sudah masuk ke kategori High Human Development," dia menandaskan.
Advertisement