Belanja Negara Rp 2.439 Triliun di 2019, Fokus Cetak Kesejahteraan

Kualitas belanja negara akan semakin ditingkatkan dan f‎okus untuk memacu perekonomian dan menciptakan ‎kesejahteraan rakyat yang makin merata dan adil.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2018, 14:51 WIB
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pidato dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2019 di hadapan anggota MPR, DPR dan DPD RI.

Dalam RAPBN Tahun 2019, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp 2.439,7 triliun atau sekitar 15 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia.

"Jumlah tersebut 10 persen lebih tinggi dari perkiraan realisasi belanja negara di 2018 atau meningkat 37,3 persen jika dibandingkan dengan belanja Negara di 2014, sebesar Rp 1.777,2 triliun," ujar dia di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Jokowi mengungkapkan, kualitas belanja negara akan semakin ditingkatkan dan f‎okus untuk memacu perekonomian dan menciptakan ‎kesejahteraan rakyat yang makin merata dan adil.

"Karena itu, belanja negara pada 2019 akan diarahkan pada upaya penguatan program perlindungan s‎osial, peningkatan kualitas sumber daya manusia, p‎ercepatan pembangunan infrastruktur, reformasi b‎irokrasi, dan penguatan desentralisasi fiskal," tandas dia.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi: Kualitas Kehidupan Manusia Indonesia Membaik

Presiden Jokowi menyambangi korban gempa Lombok, NTB (foto: Biro Pers Kepresidenan)

 Presiden Joko Widodo mengumumkan kehidupan manusia di Indonesia sudah membaik. Hal ini disampaikannya berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia.

"Kualitas kehidupan manusia Indonesia juga terus membaik dalam empat tahun terakhir, yang terlihat dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita, yang sudah masuk dalam kategori tinggi atau High Human Development," jelas Jokowi di Gedung MPR/DPR pada Kamis (16/8/2018). 

Jokowi mencatat, angka IPM tersebut meningkat dari tahun 2014. Kala itu, angkanya adalah 68,90, dan pada 2017 meningkat menjadi 70,81. "Namun demikian, upaya peningkatan pembangunan manusia ini masihmembutuhkan perhatian serius dan kerja keras," imbuh Jokowi.

Presiden turut menyoroti bonus demografi Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa atau nomor empat terbanyak di dunia, dan diprediksi mengalami bonus demografi antara tahun 2020 sampai 2030, Indonesia akan mempunyai penduduk usia produktif yang melimpah.

Banyaknya anak-anak muda yang membangun berbagai start-up turut menjadi sorotan Jokowi. Ia memuji mereka yang memiliki tujuan mulia, seperti mendirikan bank sampah, mempekerjakan kelompok difabel, dan menjaga kelestarian hayati Indonesia.

"Apa yang mereka lakukan telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan harus kita dukung, harus kita bukakan jalannya," ajak Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi percaya bahwa investasi pada sumber daya manusia (SDM) merupakan persiapan penting untuk masa depan Indonesia. Program pendidikan dan kesehatan pun digenjot oleh pemerintah.

"Kekuatan sumber daya manusia itu secara konsisten harus kita arahkan untuk memenangkan kompetisi, untuk menjadi bangsa pemenang sehingga bisa bersanding dengan negara-negara yang sudah maju," tutur Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya