Menag Lukman Siapkan Jurus agar Puncak Haji Lancar

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memperkenalkan formula 5-5-3 untuk kesuksesan tiga fase, yaitu fase prawukuf, wukuf, dan pascawukuf.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 17 Agu 2018, 12:51 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin siapkan formula untuk puncak haji. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Selama masa penyelenggaraan pelayanan ibadah haji, terdapat tiga fase penting sebagai penentu keberhasilan. Fase tersebut adalah fase prawukuf, wukuf, dan pascawukuf.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memperkenalkan formula 5-5-3 untuk kesuksesan tiga fase tersebut. Pada fase prawukuf, Lukman menyebut lima hal yang mesti diperhatikan petugas.

"Kelima hal yang harus diperhatikan adalah berhentinya layanan katering dan bus salat lima waktu (salawat), aspek kesehatan jemaah, sosialisasi wukuf dan intensifkan manasik haji di Arafah termasuk prosesi di Muzdalifah dan Mina agar jemaah siap dari sisi mental dan ibadah," ujar Lukman saat Konsolidasi Petugas Haji 1439 H/2018 M dalam Rangka Persiapan Armuzna, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Jumat (17/8/2018).

Sementara, lanjut dia, lima formula untuk fase wukuf, termasuk Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) di dalamnya, yang pertama adalah aksi sweeping atau sapu bersih jemaah yang berada di Makkah untuk seluruhnya dibawa ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (19 Agustus).

"Kita membagi keberangkatan dalam tiga waktu, yakni pagi hingga Zuhur, Zuhur hingga pukul 16.00 dan pukul 16.00 sampai pukul 18.00," ucapnya.

Pembagian tersebut, menurut Lukman, dilakukan saking banyaknya jumlah jemaah Indonesia yang merupakan terbesar di dunia. "Petugas harus memastikan betul seluruh jemaah sudah berada di Arafah tanggal itu," kata dia.

Masih fase-wukuf, lanjut Lukman, formula kedua adalah setiap maktab untuk menuju Arafah disediakan 21 bus. Lalu ketiga, sambungnya, fokus pada pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina di mana setiap maktab hanya dibatasi 7 bus.

"Keempat, perhatian untuk melakukan lontar jumrah, termasuk bagi jemaah yang akan melakukan thawaf ifadhah," tuturnya.

Kelima, Lukman ingatkan agar jemaah calon haji mematuhi jam-jam melontar jumrah. Ia mengingatkan jangan sampai melanggar jam-jam larangan, karena ini merupakan peraturan dari pemerintah Saudi.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Fase Pasca-Wukuf

Dirut Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansury saat melepas calon jemaah haji asal Embarkasi Solo menuju Tanah Suci.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Berikutnya formula 3 untuk fase pasca-wukuf. Pertama, Lukman meminta kepada seluruh petugas untuk kembali ke pos masing-masing, kembali ke kondisi normal seperti sebelum fase Armuzna.

"Kedua, pastikan kepulangan jemaah gelombang I yang kembali ke Tanah Air melalui 13 embarkasi. Dan ketiga, pastikan pergerakan jemaah gelombang II untuk menuju Madinah," paparnya.

Lukman meyakini, formula 5-5-3 ini jika dilaksanakan dengan baik maka penyelenggaraan haji Indonesia akan berjalan lancar.

"Alhamdulillah sejauh ini penyelenggaraan kita dinilai berhasil oleh banyak pihak," terang dia.

Ditambahkan Lukman, pada tahun ini jumlah petugas seluruhnya ada 4.520 orang, yang terdiri dari 2.535 petugas kloter, 755 petugas non-kloter, dan 1.230 petugas pendukung.

"Inilah sejarah penyelenggaraan haji yang didukung jumlah petugas terbesar," tegas Lukman.

Kegiatan Konsolidasi Petugas Haji 1439 H/2018 M dalam Rangka Persiapan Armuzna ini dihelat di Al Wihdah 1 Tower Hotel, Jarwal, Makkah. Turut hadir pimpinan dan anggota DPR RI, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Naib Amirul Hajj dan anggota.

Serta Konsulat Jenderal RI di Jeddah dan pimpinan Komisi Pengawas Haji Indonesia, jajaran eselon I dan II Kemenag serta ribuan petugas haji Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya