Liputan6.com, Serang - Sebelum Kerajaan Ubur-Ubur didirikan di RT 02 RW 07, Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang, kerajaan ini sempat berdiri di beberapa lokasi lain.
"Pernah beroperasi di kampung Pecah Beling, Kasemen. Lalu ke Cikulur, pindah lagi ke sini (ke Sayabulu). Pindah-pindah tiga kali," kata Eman Suherman, Ketua RW 07 Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, Kamis (16/8/2018).
Di Kasemen, keberadaan Kerajaan Ubur-Ubur pernah ditolak warga. Namun, warga dan Aisyah pun membuat kesepakatan tertulis, akan menghentikan aktivitas Kerajaan Ubur-Ubur. Nyatanya, Aisyah kembali membangun kerajaan ini dan kembali menyebarkan ajaran Kerajaan Ubur-Ubur. Alhasil, Aisyah pun diusir dari kampung itu.
Baca Juga
Advertisement
Begitupun di lokasi lainnya, Cikulur, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten. Kerajaan itu sempat berdiri. Namun, bernasib sama seperti di tempat sebelumnya.
Karena di usir warga, Aisyah pindah ke kawasan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten. Di sini lah Kerajaan Ubur-Ubur itu kembali berdiri, meski akhirnya harus dibekukan lantaran meresahkan warga.
Di lokasi ini, Kerajaan Ubur-Ubur berdiri sekitar dua tahun lalu. Hanya dalam hitungan bulan, warga sekitar meminta kelompok ini dinonaktifkan, sekitar 1 tahun 8 bulan lalu.
Bak angin, Aisyah pun seolah tak peduli dengan kecaman warga itu. Dia kembali membangun Kerajaan Ubur-Ubur hingga pada Senin, 13 Agustus 2018, Kerajaan Ubur-ubur disambangi MUI dan Polresta Serang atas permintaan warga yang resah dengan kehadirannya.
Nama Kerajaan Ubur-Ubur mencuat setelah banyaknya pemberitaan mengenai kelompok diduga beraliran sesat ini. Sebelum situasi memanas, pada Selasa, 14 Agustus 2018, polisi mengamankan sebanyak 12 anggota Kerajaan Ubur-Ubur dari rumah itu ke Mapolresta Serang.
"Di tempat sebelumnya pernah ada perjanjian enggak akan mengulang lagi, tapi diulang lagi. Terus pindah ke sini," ujarnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Didatangi Pria Misterius
Rumah yang dijadikan kerajaan itu sudah tak lagi berpenghuni, hanya ditempati sekitar 30 burung kicau koleksi Aisyah dan Rudi, pasangan suami istri dari Kerajaan Ubur-ubur.
Dua mantan anggotanya yang kaget dengan evakuasi itu, mendatangi Kerajaan Ubur-ubur pada Selasa malam, 14 Agustus 2018. Mereka datang menggunakan sepeda motor.
Kemudian, pada Rabu malam, 15 Agustus 2018, datang seorang pria misterius. Dia datang menggunakan sepeda motor dengan kemeja hitam dan akan memanjat pagar rumah Aisyah. Namun, keburu ketahuan warga.
Pria dengan rambut terikat karet itu kemudian dibawa ke rumah RT 02 dan meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Kerajaan Ubur-Ubur, dengan alasan akan memberikan makan sekitar 30 burung kicau milik Aisyah dan Rudi.
Oleh ketua RT, dia disarankan meminta izin ke Polresta Serang. Jika diberi izin, maka ketua RT akan memberikan kunci gerbang dan rumah Ratu Ubur-Ubur.
"Semalam ada lagi yang datang satu orang, katanya mau kasih makan burung. Saya bilang saja suruh minta izin ke Polres. Kalau Polres kasih izin, ada oret-oretannya (catatan tertulis), pasti saya kasih kunci (rumah)-nya," kata MT Surya Mihardja, Ketua RT 02, saat ditemui dirumahnya, Kamis (16/8/2018).
Hari ini, MUI, polisi, dan jajaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengadakan rapat mengenai status Kerajaan Ubur-ubur. Apakah masuk ke dalam penistaan agama, ajaran sesat, atau masuk ke ranah pidana lainnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement