Kisah Juru Kunci Makam yang Sisihkan Gaji Demi Berangkat Haji

Niat berhaji muncul di hati Supaat pada 1999 silam. Keinginan itu tak diucapkan pada siapapun.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 18 Agu 2018, 13:22 WIB
Supaat, jemaah calon haji berhasil naik haji dari uang jaga makam dan kumpulkan bunga kamboja. (www.dream.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Supaat untuk pergi haji terkabul tahun ini. Pria yang setiap harinya bekerja sebagai juru kunci pemakaman itu telah memendam niat ke Tanah Suci hampir dua dasawarsa.

Sebagai perawat kompleks pemakaman, pria 71 tahun asal Desa Pohgurih, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini mendapat tanah garapan yang hasilnya tidak menentu.

Selain itu, Supaat juga mendapat upah dari uang kaleng peziarah yang berkisar Rp 230 ribu per bulan. Niat berhaji muncul di hati Supaat pada 1999 silam. Keinginan itu tak diucapkan pada siapapun. Hingga pada 2007, uang Supaat terkumpul Rp 9,6 juta.

Uang tersebut lantas dititipkan ke salah satu pemilik Kelompok Bimbingan Ibadan Haji (KBIH) di desanya. Saat uangnya terkumpul agak banyak, Supaat langsung menyetorkannya kepada pemilik KBIH.

Selain menjaga makam, Supaat juga mengais bunga kamboja yang berguguran di makam. Bunga-bunga tersebut dikeringkan dan dijual kepada pengepul untuk bahan kosmetik.

Tiga tahun silam, harga bunga kamboja sempat meroket hingga mencapai Rp 115 ribu perkilogram. Satu persatu bunga kamboja yang jatuh di atas makam dipungut hingga terkumpul uang untuk melunasi biaya haji dalam kurun tujuh tahun.

"Saat harga bunga kamboja mahal, satu minggu saya dapat mengumpulkan bunga sampai 53 kilogram. Saya juga dibantu cucu saya ngumpulkan bunga. Tapi itu cuma sekitar tiga bulan saja, sekarang harganya menurun drastis, Rp 4.000 sekilo," ujar Supaat.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Habis Operasi

Jemaah calon haji asal Indonesia berdatangan ke Tanah Suci. (www.kemenag.go.id)

Supaat yang sudah menjadi juru kunci selama 20 tahun ini mengaku tak pernah menghitung jumlah setoran untuk haji yang dititipkan pada pemilik KBIH.

"Waktu pelunasan lalu saya baru dikasih tahu, alhamdulillah uang saya masih kembali lima juta bisa dibuat syukuran dan keperluan lain," kata dia.

Tekad kakek tiga cucu ini benar-benar kuat. Selain sabar menabung bertahun-tahun, keluarga sempat mengkhawatirkan kondisi kesehatannya seusai menjalani operasi hernia 2 bulan lalu.

Namun berkat niat yang kuat, dia bisa berangkat ibadah haji dan menjadi tamu Allah di Tanah Suci.

 

Reporter : Eko Huda S

Sumber  : Dream.co.id

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya