Bukan Motor Sembarang, Honda Super Cub C125 Punya Lawan?  

Keberanian PT Astra Honda Motor (AHM) yang merilis Honda Super Cub C125 patut diacungi jempol. Meski harga motornya terbilang sangat mahal , nyatanya pembelinya membeludak.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2018, 13:04 WIB
Honda Super Cub C125 melantai di GIIAS 2018 (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Keberanian PT Astra Honda Motor (AHM) yang merilis Honda Super Cub C125 patut diacungi jempol. Meski harga motornya terbilang sangat mahal , nyatanya pembelinya membeludak. Tentu merek lain tak akan tinggal diam. Dengan riset pasar, mereka bisa merilis motor serupa.

Hal ini sudah biasa terjadi di industri otomotif. Honda PCX yang dirilis dengan versi impor dan kemahalan, diikuti oleh Yamaha NMax yang langsung dirakit lokal dan jadi pendongkrak penjualan pabrikan lambang garputala. Begitu pun Kawasaki KLX 150, yang sudah lama dijual geng hijau. Baru belakangan AHM merilis CRF150L. Penjualannya pun boleh dibilang manis.

Lantas, bagaimana dengan Super Cub C125? Lawannya tentu harus sekelas, alias motor bebek klasik dengan sejarah yang kental. Apa motornya? Tak ada!

Ya, Honda Super Cub C125 bukan motor sembarangan. Ia dirancang sebagai versi modern dari C100, motor bebek pertama Honda yang dirilis era 50an. Desainnya sama persis, bahkan bisa menipu mata khalayak umum. Meski disajikan dengan rancang bangun motor jadul, C125 punya segudang fitur terkini.

Kunci untuk menggunakan motor diganti remot canggih dibantu kenop putar. Lampu semuanya sudah menanggalkan bohlam, berganti dioda yang hemat daya (LED). Penunjuk informasi berupa kombinasi digital dan analog. Mesinnya juga tentu sudah injeksi.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Tapi yang perlu digarisbawahi sebagai faktor utama pembuat Super Cub tak punya lawan, nilai historisnya. Yamaha mungkin bisa menyaingi Honda dengan merilis reinkarnasi dari V Series. Namun momentumnya kami rasa belum cukup. Nilai historisnya belum cukup matang. Maklum, motor ini baru memulai karir di era 80an. Suzuki mungkin punya peluang dengan membangkitkan FR-Series. Tapi dengan portfolio merek ini yang cukup minim di tanah air, kami kurang yakin pemasarannya bisa terwujud di Indonesia.

Jika mengesampingkan nilai historis, maka bisa saja kami meracik parameter di level motor berdesain klasik. Jika demikian, Honda Super Cub C125 punya beberapa kompetitor. Misalnya Kawasaki W175, yang berjenis underbone dengan mesin 175 cc. Desainnya memang bisa membuat mata menoleh, namun teknologinya terlalu konvensional. Bahan bakar masih disuplai karburator, fitur penunjangnya pun minim.

Mengetahui siapa kompetitor dari sebuah produk, memang tidak terlalu penting. Apalagi jika Anda sudah tersihir oleh motor yang Anda incar. Biasanya, tak ada proses llirik model di merek lain. Namun, lain halnya dengan para pembeli yang komparatif. Begitupun dengan pihak APM (Agen Pemegang Merek). Hadirnya rival bisa membuat kompetisi yang akhirnya menaikkan dinamika penjualan.

Lalu, bagaimana dengan Anda? jika Anda berminat dengan Honda Super Cub C125, model apakah yang kira-kira jadi pembandingnya. Berikan jawaban di kolom komentar, ya!

Sumber: Oto.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya