Liputan6.com, Jakarta - Jemaah calon haji diminta untuk waspada terhadap suhu di Makkah yang mencapai 53 derajat Celcius. Kondisi ini karena jemaah calon haji lanjut usia (lansia) memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan lingkungan.
Kerentanan akan semakin tinggi bagi jemaah yang memiliki penyakit yang menyertainya. Ini akan meningkatkan stres bagi jemaah calon haji tersebut.
Advertisement
Menurut dokter spesialis penyakit kejiwaan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Miftakhul Huda, sejak 17 Juli 2018, ada 17 pasien psikiatri yang dirawat. Tujuh di antara pasien itu telah kembali ke pemondokan.
Sementara itu, kata dia, empat pasien dievakuasi ke Makkah. Jenis kelamin yang paling banyak dirawat adalah laki laki. Pasien psikiatri sebagian besar berumur di atas 60 tahun. Huda menyebut, para lansia ini tidak mudah untuk beradaptasi dan belajar hal-hal baru.
"Kita tidak dapat mengatakan pasien itu demensia sebelum diperiksa. Bisa saja dia ke sini karena gangguan adaptasi atau culture shock syndrome. Perbedaan antara kondisi di Indonesia dengan kondisi di sini. Mereka ke sini bertemu dengan kebiasaan dan budaya yang berbeda," ujar Huda.
Kasus psikiatri, lanjut dia, umumnya dipicu kondisi sosial dan lingkungan yang sangat berbeda antara Arab Saudi dan Indonesia. Banyak jemaah calon haji harus beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi sosial yang baru.
"Mereka sulit mengenali. Susah mengingat pintu-pintu yang sama. Apalagi mengingat pintu keluar di masjid nomor berapa. Mereka seringkali lupa dan bingung," kata Huda.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bisa Dibadal Haji
Selain itu, menurut Huda, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan jemaah calon haji mengalami perubahan tingkah laku. Seandainya jemaah mengalami gangguan psikiatri berat, maka dapat dipastikan jemaah haji akan dibadalkan.
Agar kondisi ini tak terjadi pada jemaah, mereka harus tetap tenang dan mengontrol emosi ketika sampai di Tanah Suci.
"Tidak usah khawatir, yang penting jangan terpisah dari rombongan. Kalau ada masalah kesehatan di sini bisa tanya petugas karena kita ada di sekitar Nabawi," tegas Huda.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement