Liputan6.com, Solo Sebentar lagi Solo punya hajatan besar. Yaitu Solo Internasional Performing Arts (SIPA) di Benteng Vastenburg Solo. Event ini akan digelar 6-8 September 2018 dan diikuti 6 negara. Tema yang diangkat adalah 'We Are The World-We Are The Nation'.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengangkat dua jempol untuk SIPA 2018 ini. SIPA 2018 pun diyakini bisa membawa dampak positif bagi pariwisata Indonesia.
Advertisement
"Ini even internasional. Semangatnya tak sekadar memfungsikan seni pertunjukan untuk persoalan kesenian semata. Tapi juga tradisi bisa menjadi sarana untuk memunculkan semangat kebersamaan. Akhirnya adalah membumikan dan menggairahkan pariwisata Kota Solo dan Indonesia," ujar Menpar, Kamis (16/8).
Benteng Vastenburg dipilih sebagai lokasi dengan beberapa pertimbangan. Benteng ini merupakan peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng Vastenburg memiliki nilai heritage yang tinggi. Lokasinya juga strategis karena berada di tengah kota. Bangunannya berdiri megah di atas lahan seluas 31.553 meter.
“Menjadi wajar bila SIPA 2018 ini panitianya menargetkan ada 10 ribu pengunjung dalam satu malam. Diharapkan 50 persen dari penonton adalah wisatawan,” harap Menpar Arief Yahya.
Festival seni pertunjukan dunia yang digagas Presiden Jokowi saat masih menjabat sebagai Walikota Solo ini, akan menampilkan beragam seni pertunjukan dari berbagai belahan dunia. Dan semuanya siap ditampilkan selama tiga malam.
Selain panggung utama yang menyajikan aneka kesenian, SIPA 2018 juga menghadirkan Bazaar yang buka mulai sore sampai malam hari selama acara digelar. Terdapat 30 stand yang ikut berpartisipasi, mulai dari bazaar non kuliner mulai dari pameran produk, distro batik, handcraft hingga stand khusus kuliner yang akan menjual makanan-makanan dan minuman khas dari Solo ataupun di luar Solo.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Sumarni, menilai kegiatan akan sukses.
“Sebab, kekayaan budaya Solo akan diperlihatkan. Termasuk juga kekayaan kulinernya. Apalagi lokasinya di Benteng Vastenburg. Lokasi bersejarah yang sering dikunjungi wisatawan,” paparnya.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, Solo memliki unsur 3A yang bisa mendukung kesuksesan acara.
“Jangan pernah ragu untuk menyaksikan atraksi di Solo. Karena kemasannya selalu bagus. Solo juga punya banyak amenitas berupa hotel berbintang sampai homestay. Ini akan memudahkan wisatawan,” paparnya.
Selain itu, akses ke Solo pun sangat mudah. “Solo mempunyai bandara internasional, bisa diakses juga melalui kereta api. Jadi, Solo dijamin nyawan buat wisatawan,” katanya.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri mengatakan, tahun ini merupakan gelaran ke-10 SIPA. Ira juga menjelaskan, tema We Are The World-We Are The Nation ini artinya adalah satu bangsa dan satu dunia.
"Persatuan menjadi pesan moral yang akan disuarakan dan digelorakan di panggung tahun ini. Pemilihan tema tersebut dikarenakan perdamaian saat ini sangat dibutuhkan semua manusia," ungkap Ira.
Ira menambahkan, di SIPA 2018 ini ada sejumlah delegasi dari 6 negara termasuk Indonesia yang akan memeriahkan. Di antaranya dari Italia, Taiwan, Filipina, Rusia, Korea Selatan dan Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, SIPA 2018 akan menghadirkan beragam seni pertunjukan yang megah dan mewah Antara lain seni tari, musik, teater, dan lain-lainnya dengan delegasi baik dari dalam maupun luar negeri lintas benua.
"Untuk maskotnya SIPA 2018, kami menggunakan Melati Suryodarmo. Melati merupakan alumni Universitas Padjadjaran Bandung jurusan Hubungan Internasional," ujarnya.
Melati mulai pendidikan seni rupa dan performance di Hochschule Fuer Bildende Kuenste Braunschweig Jerman dan menyelesaikan pascasarjana pada 2003. Melati juga sekaligus bekerja dan berkesenian selama 20 tahun di Eropa.
(*)