Liputan6.com, Jakarta Ayu Utami dikenal sebagai penulis di bidang kesusastraan yang populer. Judul-judul novelnya berhasil menarik perhatian. Sebut saja Saman yang dinilai memberikan warna baru bagi kesusastraan Indonesia. Dia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal kesusastraan.
Tak salah jika Ayu Utami akhirnya mendapatkan penghargaan Ahmad Bakrie Award ke-16. Dirinya berharap dengan penghargaan ini karya kesusatraan bisa dihargai oleh banyak kalangan.
"Saya melihat urgensi dan prioritas lain. Pendidikan Indonesia masih belum menghargai sebuah intelektualitas,"ujar Ayu Utami saat ditemui di Jakarta Theater, Sarinah, baru-baru ini.
"Saya merasa urgensi mendekatkan pemikiran kesustraan kepada publik. Kalau semua sastrawan menjaga kemurnian dan memboikot apa yang perlu diboikot, maka (kesusastraan) akan jauh dari masyarakat," tambah Ayu Utami.
Baca Juga
Advertisement
Cukup Baik
Sejauh ini, Ayu melihat kesustraan Indonesia sudah cukup baik, hanya saja minat baca masyarakat tidak besar. Sementara, produk buku pun terbilang cukup baik. Banyak buku dari penulis Indonesia yang terus bermunculan.
"Royalti di Indonesia normal, tetapi bukunya tidak terjual besar sehingga royalti tidak besar. Royalti di Indonesia bukan ukuran pengharagaan untuk kesusastraan. Sementara, di luar negeri penghargaan untuk kesusastraan sangat banyak dengan beragam kategori, tetapi di Indonesia sangat sedikit. Padahal, penghargaan dapat menjaga intelektulitas di masyarakat," ujarnya.
Seperti diketahui, kiprah Ayu Utami sebagai penulis novel membawanya dikenal masyarakat. Beberapa buku sukses dipasarkan, yakni, Larung, Bilangan Fu, Manjali Dan Cakrabirawa, Cerita Cinta Enrico, Soegija: 100% Indonesia, Lalita (Seri Bilangan Fu), Si Parasit Lajang Pengakuan: Eks Parasit Lajang, dan Maya.
Advertisement
Selain Ayu Utami
Penghargaan Achmad Bakrie merupakan perwujudan Falsafah Dasar Bakrie Untuk Negeri serta Nilai-Nilai Dasar Trimatra Bakrie. Falsafah Dasar Bakrie Untuk Negeri adalah inti sari amanah Mendiang H. Achmad Bakrie yaitu “Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie harus bermanfaat bagi orang banyak”.
"Esensinya diambil tiga kata kunci ‘Bakrie’, ‘bermanfaat’, dan ‘orang banyak’, menjadi Bakrie Untuk Negeri,"ujar Ketua Umum Penyelenggara PAB Ardiansyah Bakrie.
Penghargaan Achmad Bakrie yang sudah dilaksanakan selama 16 tahun ini, telah diberikan ke pada 72 penerima yang terdiri atas 69 individu dan 3 institusi.
Beberapa yang juga menerima penghargaan ini antara lain Salim H. Said (Pemikiran Sosial), Ferry Iskandar (Sains),dan Bukalapak.