Liputan6.com, New York - Harga emas pulih seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Namun, harga logam mulia ini tetap di dekat posisi terendah dalam 19 bulan dan tampaknya siap untuk mencapai penurunan mingguan terbesar sejak Mei 2017.
Melansir laman Reuters, Sabtu (18/8/2018), harga emas di pasar spot naik 0,31 persen menjadi USD 1.177,21 per ounce. Namun bila secara mingguan turun 2,7 persen dan merupakan kerugian mingguan keenam berturut-turut. Pada Kamis, harga emas sempat menyentuh USD 1.159,96, terendah sejak Januari 2017.
Advertisement
Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 20 sen, atau 0,02 persen, ke posisi USD 1.184,20 per ounce. "Pasar sangat oversold dan dolar overbought," kata John Caruso dari RJO Futures.
Dolar AS telah melemah terhadap mata uang pasar utama emas, zona euro dan China. Ini membantu emas mendapatkan kembali pijakannya, kata analis ABN AMRO, Georgette Boele.
"Saya memperkirakan dolar akan mencapai puncaknya dalam beberapa minggu mendatang ... Emas harus berada di bawah sini," kata dia.
Harga emas telah jatuh 14 persen dari level tertinggi pada April seiring penguatan greenback yang membuat bullion yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Investor mencari tempat yang aman untuk menyimpan aset di tengah sengketa perdagangan dan krisis mata uang Turki. Mereka pun telah memilih dolar ke emas, merusak reputasi emas sebagai tempat berlindung yang aman.
Namun berita tentang pembicaraan perdagangan AS-Cina yang direncanakan dan pemulihan mata uang lira Turki telah memantapkan sedikit kegelisahan para investor.
* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Harga Logam Lainnya
Adapun harga logam mulia lain, seperti perak naik 0,3 persen menjadi USD 14,66 per ounce, tetapi turun lebih dari 4 persen pada minggu ini, kerugian mingguan terbesar sejak Februari. Pada hari Kamis perak menyentuh posisi terendah sejak Februari 2016.
Harga Platinum naik 0,2 persen menjadi USD 778,40 per ons dan ditetapkan untuk penurunan mingguan terbesar sejak November 2015 sekitar 6 persen. Harga komoditas ini sempat mencapai posisi terendah 10 tahun pada hari Kamis.
Sementara harga Palladium naik 1,1 persen menjadi USD 898,90 per ons, tetapi turun 1,4 persen secara mingguan setelah mencapai titik terendah dalam satu tahun.
Advertisement