Liputan6.com, Yogyakarta - Prambanan Jazz 2018 kembali digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, pada 17, 18 dan 19 Agustus 2018.
Memasuki tahun keempat penyelenggaraan, Prambanan Jazz 2018 menampilkan banyak kejutan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Termasuk menjadikan tagline Art, Experience and Masterpiece sebagai tema kejutan terbaru yang ditawarkan Prambanan Jazz 2018.
"Tahun ini dari segi line up (musisi), kami memastikan bakal ada yang berbeda dengan perhelatan sebelumnya. Aroma jazz makin kental karena jumlah penyanyi jazz yang tampil bakal lebih banyak dibanding musisi pop," kata promotor Anas Syahrul Alimi yang juga CEO Rajawali Indonesia Communication di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Jumat (17/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Charity untuk Korban Gempa Lombok
Di tengah perhelatan Prambanan Jazz 2018 yang memasuki tahun keempat ini, bersamaan dengan bencana gempa bumi yang melanda Lombok beberapa waktu lalu. Akibat gempa tersebut, ratusan orang tewas dan ribuan orang luka-luka.
Melihat hal ini, Prambanan Jazz 2018 pun menggelar charity untuk membantu korban terdampak gempa di sana.
Anas Syahrul Alimi selaku CEO Rajawali Indonesia Communication dan Muhidin M Dahlan merilis sebuah karya buku berjudul “100 Konser Musik di Indonesia” yang mereka tulis bersama.
Advertisement
Donasi Penjualan Buku
Buku tersebut dijual dengan harga khusus kepada pengunjung Prambanan Jazz 2018. Cukup merogoh kocek Rp 100 ribu, para pengunjung bisa mendapatkan buku tersebut yang bisa didapatkan di Book Corner Prambanan Jazz Festival selama event ini dihelat.
"Untuk pengunjung Prambanan Jazz 2018 kami berikan special price 100 ribu rupiah, di mana harga normal dari buku ini adalah 200 ribu rupiah. Seluruh hasil penjualan buku tersebut akan kami donasikan kepada saudara kita yang terkena gempa di Lombok," terang Anas.
Masih tetap membawa mimpi besarnya, Prambanan Jazz 2018, festival yang dipromotori oleh Rajawali Indonesia Communication ini masih mensinergikan dua tema besar. Yaitu antara budaya warisan leluhur berupa mahakarya Candi Prambanan sebagai World Heritage, dan budaya populer dalam masyarakat Indonesia berupa mahakarya musik.