First Ride Viar Vintech 200, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Setelah Kawasaki yang memproduksi W175, kini hadir Viar Vintech 200 yang baru saja diperkenalkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 beberapa waktu lalu.

oleh Yurike Budiman diperbarui 19 Agu 2018, 16:09 WIB
Viar Vintech 200 (Weente/Oto.com)

Liputan6.com, Jakarta Banyaknya motor modifikasi yang diubah dengan konsep retro, membuat sejumlah pabrikan motor mengeluarkan motor bergaya cafe racer.

Setelah Kawasaki yang memproduksi W175, kini hadir Viar Vintech 200 yang baru saja diperkenalkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 beberapa waktu lalu.

Mengusung gaya cafe racer, desain Viar Vintech 200 memang cukup membuat mata melirik, terlebih bagi pencinta motor klasik retro.

Bodinya yang cukup ramping, posisi duduk yang nanggung dan memang diperuntukkan satu orang, hingga penggunaan pelek jari-jari dan lampu bulat, menjadi ciri khasnya.

Lalu bagaimana pengalaman berkendara menggunakan Viar Vintech 200? Yuk kita simak

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Riding Position

Untuk posisi duduknya, dengan postur tinggi badan pengendara 160 cm, kedua kaki memang masih dapat berpijak dengan baik saat motor dalam keadaan diam.

Namun sayangnya, karena motor ini bergaya cafe racer pengendara agak membungkuk memegang setang sementara posisi footstep-nya kurang mendukung. Posisinya seperti motor-motor konvensional pada umumnya. Sehingga pengendara akan merasa sangat pegal jika menggunakan motor ini untuk perjalanan jauh.

Akan lebih nyaman jika footstep-nya agak berada di belakang, kaki juga tidak akan terasa pegal.

Meski sama-sama berkonsep klasik, jika dibandingkan dengan motor yang kapasitasnya sama yakni Benelli Motobi 200 Evo, tentu lebih nyaman Motobi karena motor tersebut bergaya cruiser dengan footstep berada di depan.

Viar Vintech 200 dan 250 jadi motor terbaru yang dipamerkan di GIIAS 2018. (Herdi Muuhardi)

Handling

Setang Viar 200 sendiri memang agak lebar, namun dibandingkan dengan kakaknya yaitu Vintech 250, handling justru lebih nyaman pada 250.

Untuk sudut putar Viar Vintech 200 terasa lebih besar. Vintech 200 masih menggunakan suspensi teleskopik sedangkan Vintech 250  menggunakan suspensi up side down.

Vintech 200 dibekali ban lebar yang tebal dengan ukuran 90/90-17", dan ban belakang 120/80" berpelek jari-jari. Meski tampilan retronya semakin menonjol namun penggunaan ban ini belum tubeless. 

Viar Vintech 200 dan 250 jadi motor terbaru yang dipamerkan di GIIAS 2018. (Herdi Muuhardi)

Mesin

Dari segi suara mesin, Vintech 200 memang agak kasar dibanding Benelli Motobi 200. Mesin satu silinder SOHC ini mampu memuntahkan torsi hingga 15 Nm pada 8.000 rpm dan tenaga maksimal 18,1 Tk pada 9.000 rpm dengan 5-percepatan manual.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya