Kementan Klaim Impor Daging Terus Turun Sejak 2016

Kementan terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas daging sapi.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Agu 2018, 14:17 WIB
Pedagang memotong daging sapi dan kerbau yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah menekan angka impor daging. Hal tersebut terlihat dari data tren penurunan angka impor daging sapi sejak 2016.

‎Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, realisasi impor daging pada 2016 sebanyak 147.851 ton, sementara pada 2017 turun menjadi sebanyak 120.789 ton.

Sedangkan impor daging untuk tahun ini sampai dengan 30 Juni 2018 realisasi baru mencapai 69.168 ton atau baru mencapai 61 persen dari prognosa impor daging di 2018 yang sebesar 113.510 ton.

"Artinya, dari data tersebut, apabila impor daging tahun 2018 tidak melebihi prognosa, maka impor daging mengalami tren penurunan dari tahun 2016-2018," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/8/2018).

Ketut mengungkapkan, Kementan terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan untuk komoditas daging sapi melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Program tersebut ditujukan untuk optimalisasi reproduksi ternak sapi sehingga bisa mempercepat peningkatan populasinya. Upsus Siwab menjadi fokus Kementan sejak 2017, dan merupakan lanjutan dan penyempurnaan terhadap kegiatan GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan) pada 2015-2016.

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini


Pelayanan reproduksi gratis

Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual pedagang musiman di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Pada H-2 Idul Fitri, harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 140 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk terjaminnya aktivitas pelayanan dalam pelaksanaan Upsus Siwab tersebut, pemerintah memberikan semen beku dan pelayanan reproduksi secara gratis kepada masyarakat. Sebanyak 4.780.263 dosis semen beku diproduksi oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Kalimantan Selatan.

Berdasarkan realisasi pelaksanaan Upsus SIWAB pada 2017 capaian IB nasional adalah sebanyak 3.976.470 ekor atau 99,41 persen dari target 4 juta ekor. Capaian kebuntingan sapi nasional sebanyak terdata sebanyak 1.892.462 ekor atau 63,08 persen dari target 3 juta ekor.

Kelahiran sapi pun berhasil terakselerasi menjadi 911.135 ekor sehingga secara keseluruhan populasi sapai di 2017 sebanyak menjadi 18.539.000 ekor.

"Dengan program tersebut, populasi sapi/kerbau meningkat cukup signifikan. Terlihat dari pertumbuhan populasi sapi/kerbau pada tahun 2015-2017 sebesar 3,84 persen, melonjak pesat bila dibandingkan pada periode 2012-2014 sebesar 1,03 persen. Inilah bukti nyata keberhasilan program pemerintah melalui Upsus Siwab," tandas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya