6 Kutipan Inspiratif Mendiang Mantan Sekjen PBB Kofi Annan

Mendiang mantan Sekjen PBB Kofi Annan juga seorang penulis, ada kutipan-kutipan inspiratif yang bisa dipetik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Agu 2018, 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo bertemu dengan mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Kofi Annan

Liputan6.com, Jakarta Sebelum meninggal pada Sabtu, 18 Agustus 2018, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan terus menyuarakan isu-isu global, terutama kemanusiaan. Keaktifannya mengangkat isu global makin terasa saat ia dipilih untuk memimpin organisasi Elders, organisasi yang didirikan mendiang Nelson Mandela.

Perjalanan karier Kofi Annan sebagai diplomat dimulai pada tahun 1960-an sampai ia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 80 tahun. Ia meninggal di Swiss karena sakit mendadak.

Annan juga seorang penulis. Ia menulis sejumlah artikel dan buku-buku, seperti Interventions: A Life in War and Peace and We the Peoples: A UN for the Twenty-First Century.

Adapun kutipan-kutipan inspiratif dari Kofi Annan menjadi inspiratif bagi publik dunia, dilansir Face2Face Africa, Senin (20/8/2018).

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:


Perempuan dalam pembangunan

(Ki-ka) Mantan Sekjen PBB Kofi Annan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menlu RI Retno Masudi berfoto bersama dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX yang bertema "Agama, Demokrasi, dan Toleransi"di Nusa Dua, Kamis (8/12). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

1. "Tidak ada strategi pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, baik perempuan dan laki-laki, kecuali melibatkan perempuan sebagai inti dari pembangunan."

2. "Pendidikan adalah hak asasi manusia, yang punya kekuatan besar untuk mengubah segalanya. Di atas fondasi tersebut, berdirilah pilar kebebasan, demokrasi, dan pembangunan manusia yang berkelanjutan."

3. "Kekerasan terhadap perempuan termasuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling memalukan. Ini yang paling meluas terjadi. Tidak mengenal batas geografis, budaya, atau kekayaan. Selama itu berlanjut, kita tidak bisa mengklaim ada kemajuan nyata menuju kesetaraan, pembangunan, dan perdamaian."


Kalahkan rasisme

Kofi Annan (kiri) saat berdialog dengan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani (Wikimedia Commons)

4. "Ketidaktahuan dan prasangka adalah pemicu propaganda. Oleh karena itu, misi kita adalah menghadapi ketidaktahuan dengan pengetahuan, kefanatikan dengan toleransi, dan pengasingan dengan kemurahan hati. Rasisme dapat, akan, dan harus dikalahkan."

5. "Hidup adalah memilih. Tetapi untuk memilih dengan baik, Anda harus tahu siapa dan apa yang Anda perjuangkan. Ke mana Anda ingin pergi dan mengapa Anda ingin sampai di sana."

6. "Jika Anda memiliki masalah dan tidak dapat menemukan solusi. Anda akan berhadapan lagi dengan masalah itu esok hari dan terus memikirkan sampai menemukan solusi (bebas dari masalah itu). Anda bisa saja tidak setuju dengan perilaku atau posisi tertentu, tetapi Anda tidak perlu memposisikan diri sebagai pihak yang berlawanan."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya