Liputan6.com, Jakarta: Mahasiswa Universitas Atma Jaya, Jakarta, memperingati peristiwa Semanggi I yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional. Adapun acara yang digelar oleh mahasiswa itu adalah pemutaran film peristiwa tersebut dan diskusi umum.
"Ini sebagai bentuk rasa peduli pada kemanusiaan. Juga supaya masyarakat tidak melupakan peristiwa berdarah 13 tahun lalu yang menewaskan sejumlah mahasiswa," kata salah satu panitia peringatan acara itu, Steve, di Jakarta, Kamis (10/11).
Dalam acara itu juga hadir Sumarsih, ibu korban yang tewas dalam peristiwa itu. Serta, mahasiswa Atma Jaya, yaitu B.R. Norma Irmawan atau Wawan. Peristiwa itu sudah berlalu 13 tahun silam, namun masih saja menyisakan duka.
Pasalnya, kejelasan dari kasus yang termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat itu tak juga kunjung tuntas. Bahkan, pemerintah seolah-olah berupaya melupakan kasus itu. "Saya berharap ke depan kasus ini bisa dituntaskan oleh pemerintah," kata Sumarsih dengan sedikit lesu.
Kendati begitu, Sumarsih tak akan pernah patah semangat karena tindakan pemerintah itu. Sumarsih berjanji akan terus berjuang untuk menuntaskan kasus itu. Itulah sebabnya, Sumarsih sangat berbahagia ketika melihat antusias mahasiswa begitu tinggi atas acara itu.
"Terima kasih atas perhatiannya, saya melakukan ini semata-mata agar ke depan tidak ada lagi peristiwa serupa," katanya.(ANS)
"Ini sebagai bentuk rasa peduli pada kemanusiaan. Juga supaya masyarakat tidak melupakan peristiwa berdarah 13 tahun lalu yang menewaskan sejumlah mahasiswa," kata salah satu panitia peringatan acara itu, Steve, di Jakarta, Kamis (10/11).
Dalam acara itu juga hadir Sumarsih, ibu korban yang tewas dalam peristiwa itu. Serta, mahasiswa Atma Jaya, yaitu B.R. Norma Irmawan atau Wawan. Peristiwa itu sudah berlalu 13 tahun silam, namun masih saja menyisakan duka.
Pasalnya, kejelasan dari kasus yang termasuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat itu tak juga kunjung tuntas. Bahkan, pemerintah seolah-olah berupaya melupakan kasus itu. "Saya berharap ke depan kasus ini bisa dituntaskan oleh pemerintah," kata Sumarsih dengan sedikit lesu.
Kendati begitu, Sumarsih tak akan pernah patah semangat karena tindakan pemerintah itu. Sumarsih berjanji akan terus berjuang untuk menuntaskan kasus itu. Itulah sebabnya, Sumarsih sangat berbahagia ketika melihat antusias mahasiswa begitu tinggi atas acara itu.
"Terima kasih atas perhatiannya, saya melakukan ini semata-mata agar ke depan tidak ada lagi peristiwa serupa," katanya.(ANS)