Liputan6.com, Jakarta - Timnas putri Indonesia harus mengakui keunggulan Taiwan 4-0 dalam laga kedua Grup A Asian Games 2018 di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (19/8/2018). Kiper timnas putri Indonesia, Boma Norffince menilai kekalahan itu jadi tanda adanya kompetisi bagi tim putri sangat penting.
Sepanjang pertandingan, timnas putri memang tak bisa keluar dari tekanan Taiwan. Bahkan, gawang timnas putri sudah bobol pada menit kelima melalui Yu Hsiu-chin.
Advertisement
Tiga gol Taiwan berikutnya masing-masing dicetak pada menit ke-16 oleh Chan Pi-han, 33 (Lin Ya-han) dan 39 (Michelle Pao). Timnas putri berhasil memperbaiki performa dan tak kebobolan lagi pada babak kedua.
"Mungkin harus ada Liga. Pasti dari kita yang bagus-bagus juga banyak. Namun kami harus punya kompetisi," ujar Boma.
"Lawan kami memang berada di atas. Ini menjadi pelajaran bagi kami. Melawan Korsel kami akan tampil semaksimal mungkin," ujar Boma.
Tanggungjawab
Boma Norffince bisa dibilang menjadi salah satu faktor timnas putri tak kebobolan lebih banyak. Ya, kiper asal Wamena Papua ini berkali-kali berhasil menggagalkan peluang emas Taiwan.
Salah satunya adalah saat ia sukses menepis tendangan bebas Taiwan pada menit 81. Boma bahkan sempat cedera saat harus menghalau bola dari gawangnya.
"Saya rasa tanggungjawab sangat besar. Tadinya, saya rasa itu tidak mungkin, tetapi setelah dicoba ternyata bisa," ujar Boma.
Advertisement
Peluang Tipis
Kekalahan 0-4 dari Taiwan menipiskan peluang timnas putri Indonesia lolos ke fase selanjutnya. Pasalnya, Korea Selatan yang merupakan tim paling kuat di grup A Asian Games akan jadi lawan timnas putri di laga terakhir.
"Kita agar jangan sampai kebobolan banyak lawan Korea supaya bisa lolos lewat peringkat ketiga terbaik," ujar pelatih Satia Bagja mengakhiri.